Diversitas dan Manajemen Perubahan

Diversitas dan Manajemen Perubahan

A. Mengenal Diversitas dalam Organisasi

Diversitas atau keragaman mengacu pada perbedaan antarindividu yang ada di dalam sebuah organisasi dalam hal usia. etnis. jenis kelamin. ras. atau kemampuan fisik.

Selain sifat atau karakteristik di atas. terdapat dua tingkat keragaman dalam organisasi, yaitu:

1. surface-level diversity (keberagaman tingkat permukaan).

Pertama. surface-level diversity (keberagaman tingkat permukaan). merupakan perbedaan dalam karakteristik yang dapat secara mudah dipersepsikan. misalnya jenis kelamin. ras. suku. umur. atau disabilitas. yang lidak begitu merefleksikan bagaimana orang berpikir atau merasa. tapi dapat mengaktivasi stereotipe tertentu.

2. deep-level diversity (keberagaman tingkat dalam)

Kedua. deep-level diversity (keberagaman tingkat dalam). merupakan perbedaan dalam nilai. kepribadian. dan keinginan kerja yang dapat menjadi semakin penting dalam penentuan kesamaan sebagaimana orang mengenal satu sama lain lebih baik.

B. Pengertian Perubahan dan Inovasi

  • Perubahan berarti beranjak/berpindah atau berbeda dari keadaan yang semula yang dapat terjadi begitu saja atau dapat dikelola/direncanakan.
    Perubahan dalam organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini ke kondisi yang akan datang guna meningkatkan efektivitas. Sasaran perubahan yang direncanakan adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap seperti sekarang ini dan dapat hidup terus.
  • Inovasi adalah penggunaan gagasan-gagasan baru bagi organisasi yang menerimanya.

C. Mengelola Perubahan

1. Memotivasi Perubahan

Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh karena itu diperlukan komitmen yang tinggi dari anggota organisasi.

2. Komunikasi.

Dengan komunikasi yang lebih baik. karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita yang harus dilakukan.

3. Partisipasi

Jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan merasa berkepentingan untuk melakukan perubahan. hal ini juga dapat mengurangi penolakan terhadap perubahan.

4. Mengelola Transmisi

Proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini menuju situasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut membutuhkan struktur manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi membutuhkan arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan.

5. Melanjutkan Momentum Perubahan

Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi. perusahaan harus senantiasa meningkatkan semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan momentum untuk terus melakukan perubahan. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun sistem pendukung untuk agen perubahan.

D. Pengembangan Organisasi

1. Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu organisasi.

2. Penyebab perlu dilakukan Pengembangan Organisasi

a. Eksternal

  • Kompetisi yang semakin tajam antar Organisasi
  • Perkembangan IPTEK
  • Perubahan Lingkungan

b. Internal

  • Tidak cocoknya struktur, sistem &  prosedur, perlengkapan dan fasilitas

3. Tujuan Pengembangan Organisasi

  • Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staff anggota organisasi
  • Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan Organisasi secara lebih terbuka
  • Menciptakan keterbukaan dan komunikasi
  • Merupakan semangat kerja para anggota organisasi & kemampuan mengendalikan diri

4. Proses Pengembangan Organisasi

a. Tahap Pengenalan Masalah

Konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di Organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur. manusianya. peralatan. bahan-bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya.

b. Tahap Diagnosis Organisasional dan Umpan Balik

Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi.

c. Tahap Pengembangan Strategi Perubahan

Dalam lahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik.

d. Tahap Intervensi

Intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis, harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.

e. Tahap Pengukuran dan Evaluasi

Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secara penuh dengan staf manajemen dan para penyelia.