KONSEP DASAR MANAJEMEN RANTAI PASOK
Poin-Poin Keseluruhan Materi (bisa diklik)
Pengertian Manajemen Rantai Pasok
Manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) adalah praktek atau disiplin/ ilmu manajemen yang lazim digunakan oleh industri manufaktur di sektor bisnis (sektor swasta/korporasi) untuk mengelola proses bisnis termasuk sistem produksinya. SCM menyelaraskan proses bisnis dari hulu ke hilir sehingga mewujudkan nilai pasar dan ekonomi, serta memberikan perusahaan keunggulan kompetitif atas pesaing bisnis mereka. Kini SCM telah menjadi bagian integral dari bisnis di sektor swasta dan sangat penting untuk kesuksesan dan kepuasan pelanggan2), mengurangi biaya operasi, dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan

Di sektor pemerintah konsep SCM belum banyak dikenal. Namun pada prakteknya sudah digunakan oleh beberapa instansi, walau tidak sepenuhnya. Saat ini SCM belum menjadi praktek yang digunakan secara luas di pemerintahan. Mengingat manfaatnya yang sudah teruji di dunia bisnis dan industri, alangkah baiknya bilamana pemerintah dapat mengadopsi best practice ini untuk meningkatkan kinerjanya.
Untuk mengerti konsep SCM harus dipahami terlebih dahulu pengertian Supply Chain (Rantai Pasok) dan Supply Chain Management (SCM)/ Manajemen Rantai Pasok.
Komponen Rantai Pasok
Rantai Pasok adalah jaringan fisiknya, sedangkan Manajemen Rantai Pasok adalah alat, metode, atau pendekatan pengelolaannya. Supply Chain adalah organisasi/ sekumpulan organisasi yang memasok bahan baku, memproduksi produk dan mengirimkan kepada konsumen akhir.
Ada 3 macam komponen (segmen) Supply Chain1) yaitu Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain), Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain) Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain) yang dijelaskan sebagai berikut.
Rantai pasok Hulu (Upstream Supply Chain)
Bagian hulu Supply Chain meliputi aktivitas dari suatu organisasi korporasi atau institusi dengan para rekanan pemasok (dapat berupa pabrik/manufaktur, agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, hingga penyedia layanan jasa). Aktivitas yang utama adalah proses perencanaan, serta pencarian pemasok dan pengadaan barang/jasa
Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)
Meliputi semua proses penerimaan barang ke gudang atau jasa yang disediakan rekanan pemasok, agar dapat digunakan untuk keperluan proses rantai pasok internal, baik proses penggunaan, produksi, atau rencana alokasi persediaan, di dalam rantai pasok internal. Perhatian yang utama adalah manajemen produksi, penyimpanan dan pengendalian persediaan, serta manajemen pengendalian mutu.
Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)
Meliputi semua aktivitas yang melibatkan proses transportasi dan distribusi dari alokasi persediaan atau barang yang tersedia dalam proses rantai pasok internal, ke para penerima akhir. Penerima akhir dapat berupa pabrik/ manufaktur, agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, hingga penyedia layanan jasa. Perhatian diarahkan pada proses transportasi, distribusi, serah terima, dan layanan purna jual.

Di hulu, perusahaan manufaktur berhubungan dengan rekanan pemasok yaitu pabrik, agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, dan/atau penyedia layanan jasa. Demikian pula dihilir, penerima akhir atau pelanggan produk perusahaan manufaktur adalah pabrik, agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, dan/atau penyedia layanan jasa. Hubungan atau rantai pasok di hilir untuk organisasi produsen barang seperti tersebut di atas, oleh ahli marketing disebut sebagai marketing channel, seperti berikut (Lihat gambar berikut).

Di bagian hilir, pengiriman bisa dilakukan langsung ke pelanggan (consumer), atau tidak langsung ke pelanggan melalui satu atau beberapa perantara yaitu agen (agent/ broker), grosir/distributor (wholesaler), dan/atau pengecer (retailer).
Aktivitas utama rantai pasok yang pertama adalah proses pengadaan (sourcing/procurement). Aktivitas utama rantai suplai kedua adalah produksi (make) dan ketiga adalah mengirimkan (delivery).
Manajemen Rantai Pasok/Supply Chain Management (SCM)
Memahami apa itu Supply Chain dan komponennya tersebut, maka SCM adalah pengelolaan (manajemen) Supply Chain dipandang dari kacamata masing-masing organisasi yang terlibat di dalamnya. Beberapa penulis mendefinisikan SCM dalam istilah operasional yang melibatkan aliran bahan baku dan produk, sebagian melihatnya sebagai filosofi manajemen, dan yang lain melihatnya sebagai proses manajemen atau sebagai sistem terintegrasi1.
Buku pelajaran bagi akademisi dan peneliti di bidang logistik dan SCM pada umumnya mengadopsi definisi dari The Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP), meliputi perencanaan dan pengelolaan semua kegiatan yang terlibat dalam identifikasi sumber daya dan pengadaan (sourcing and procurement), konversi (conversion),
Definisi ini menggambarkan bahwa perencanaan (planning) mengawali proses pada 3 komponen Supply Chain di atas. Maka dapat disimpulkan bahwa urut-urutan proses SCM adalah perencanaan (planning), pengadaan (sourcing/procurement), konversi atau produksi (conversion/making), dan pengiriman/distribusi (delivery).
Bagi akademisi dan peneliti, SCM adalah perpaduan dari berbagai disiplin ilmu seperti perencanaan (planning/forecasting), pemasaran (marketing), pembelian (purchasing), manajemen operasi (operation management), produksi (production planning and control), manajemen logistik (logistics), transportasi (transportation), dan teknologi informasi (information technology). Sedangkan bagi praktisi, SCM adalah pendekatan atau model menyeluruh dari operasi organisasi, yang salah satunya yang umum digunakan adalah model referensi yang dikembangkan The Supply Chain Council, sebuah lembaga nonprofit yang digagas oleh beberapa organisasi dan perusahaan. Model referensi tersebut berupa urutan proses Plan, Source, Make, dan Deliver.
Kini dapat disimpulkan bahwa definisi SCM dari CSCMP dan model referensi The Supply Chain Council tidak berbeda. Karena kegiatan bisnis adalah kegiatan berulang dan rutin, maka kegiatan Plan, Source, Make, dan Deliver tersebut digambarkan dalam suatu siklus manajemen.

Berikut penjelasan dari Siklus SCM:
Plan (Perencanaan)
Proses yang menyeimbangkan permintaan dan pasokan untuk menentukan tindakan terbaik dalam memenuhi kebutuhan pengadaan, produksi, dan pengiriman. Perencanaan mencakup proses menaksir kebutuhan distribusi, perencanaan/pengendalian persediaan, perencanaan produksi, perencanaan material, perencanaan kapasitas, dan melakukan penyesuaian Supply Chain plan dengan financial plan.
Source (Pencarian Pasokan dan Pengadaan)
Proses pencarian pasokan dan pengadaan barang/Jasa untuk memenuhi kebutuhan produksi. Proses meliputi, penelusuran pasokan dan penyedia, pemilihan penyedia, pengiriman dari penyedia, penerimaan dan pemeriksaan, penyelesaian pembayaran kepada penyedia pemasok, dan evaluasi kinerja penyedia. Proses bervariasi, tergantung pada apakah barang yang dibeli termasuk persediaan, barang jadi, atau barang pesanan.
Make (Pembuatan/ Produksi)
Proses untuk mentransformasi bahan baku/komponen menjadi barang atau produk yang akan digunakan oleh pengguna akhir. Bentuk transformasi dapat berupa proses:
- Menghasilkan suatu output produk terkait proses penelitian atau kerja
- Melakukan kegiatan produksi termasuk penjadwalan produksi, melakukan pengetesan kualitas, mengelola barang setengah jadi, memelihara fasilitas produksi, dll.
- Aktivitas menggunakan dan memanfaatkan barang/jasa yang berbentuk aset atau barang habis pakai dalam kegiatan administrasi dan operasional pelayanan (baik swasta maupun publik), seperti peralatan medis di rumah sakit, kendaraan operasional, mesin fotokopi, alat telekomunikasi,
Pada tahap ini juga dilakukan proses pengendalian mutu (quality control) dan administrasi pergudangan (inventory management) untuk bahan baku, setengah jadi, dan barang jadi baik, yang baru masuk gudang (inbound) dan keluar gudang ke pengguna akhir (outbound).
Deliver (Pengiriman/ Pendistribusian)
Proses untuk mengirimkan dan mendistribusikan barang/jasa ke pengguna akhir. Biasanya meliputi manajemen order, manajemen transportasi, dan distribusi. Proses yang terlibat diantaranya adalah menangani permintaan dari pengguna akhir, memilih penyedia jasa pengiriman, melacak status pengiriman, melakukan adminstrasi pengembalian produk (return).
3. Ilustrasi Proses Manajemen di Rantai Pasok
Berikut ilustrasi proses manajemen dalam supply chain di perusahaan yang membuat furnitur kantor:
Plan (Perencanaan
Pada tahap perencanaan, perusahaan tersebut melakukan peramalan (forecasting) untuk memperkirakan volume kebutuhan pasar akan furnitur kantor untuk desain dan kualitas tertentu, untuk segmen pelanggan tertentu. Jumlah tersebut dikalkulasi kebutuhan bahan baku dan biayanya, dan akhirnya diketahui biaya produksinya. Setelah ditambahkan biaya lainnya maka diketahui seluruh biaya produksi, sehingga dapat dihitung berapa keuntungan yang bakal diperoleh pada kurun waktu tertentu.
Source (Pencarian Pasokan dan Pengadaan)
Pada tahap selanjutnya dilakukan proses pengadaan bahan atau material yang dibutuhkan untuk membuat furnitur tersebut. Sebelum pembelian, dilakukan pencarian pemasok yang dapat memberi harga dan kualitas yang baik. Hasil pengadaan berupa kayu dan bahan-bahan kebutuhan lainnya, disimpan dalam gudang dan dilakukan pencatatan
Make (Pembuatan)
Tahap berikutnya adalah transformasi, dimana produksi perabot kantor dimulai dengan membuat perencanaan produksi, perencanaan penggunaan peralatan, dan penjadwalan kerja tukang kayu. Setiap pengerjaan satu produk dilakukan proses pengendalian kualitas.
Deliver (Pengiriman)
Tahap terakhir adalah pengiriman, dimana produk yang sudah siap disimpan dalam gudang dan dicatat. Pengiriman barang kepada pengecer bisa diantar sendiri atau menyewa perusahaan angkutan. Pengguna akhir adalah pembeli dari kantor-kantor yang membutuhkan.
Rantai pasok adalah seluruh unsur/organisasi yang terlibat dalam pengadaan bahan baku, proses produksi, dan pengiriman meja, kursi, lemari arsip, atau perabot kantor lainnya keatau pada penerima akhir pelanggan. Sedangkan SCM adalah proses mengelola seluruh rantai pasok untuk memastikan perusahaan memiliki semua yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan saat ini. Rantai pasok bisa sangat kompleks, tetapi pada tingkat paling dasar meliputi
Produser bahan baku | tugasnya memasok kayu untuk membangun meja dan perabot kantor lainnya. |
Pabrikan | Perusahaan dalam contoh, dimana perusahaan ini membuat berbagai perabot kantor. |
Distributor | Perusahaan tempat yang membawa perabot kantor ke lokasi ritel |
Pengecer | Lokasi ritel yang menjual perabot kantor |
Pelanggan | Kantor-kantor yang membeli perabot kantor dari pengecer |
Dalam era teknologi informasi ini, SCM bukan hanya mengelola produk dan keuangan saja, tetapi juga mengelola seluruh aliran barang/jasa, uang, dan informasi secara serempak. (lihat gambar 2.3). Lebih dari itu, peran teknologi informasi juga menyebabkan satu set rantai pasok bisa dilakukan oleh berbagai pelaku bisnis yang berbeda. Misalnya sistem logistik bisa dikontrak melalui mekanisme pasar tanpa perlu dimiliki oleh perusahaan dalam hirarkhi organisasinya. Kehadiran teknologi informasi secara keseluruhan memberikan efisiensi kepada para pihak yang pada gilirannya memberikan surplus ekonomi kepada seluruh rantai pasok.
Memahami apa itu komponen supply chain dan siklus manajemennya (SCM) dapat memberi gambaran mengenai apa yang dilakukan oleh industri manufaktur, jasa, dan konstruksi dalam melakukan aktivitas di pasar maupun di internal organisasinya. Bagaimana kaitan dan peran SCM dengan pengadaan barang/jasa dan khususnya dengan pengadaan barang/jasa pemerintah (PBJP) akan diuraikan selanjutnya
Latihan Dan Pembahasan
- Apa saja komponen yang terdapat dalam Manajemen Rantai Pasok ?
- Jelaskan pengertian dari Rantai pasok Hulu (Upstream Supply Chain)!
- Jelaskan siklus kegiatan yang ada di Manajemen Rantai Pasok !
- Apa yang dimaksud dengan Source dalam Ilustrasi Proses Manajemen di Rantai Suplai?
- Apa yang dimaksud dengan Deliver dalam Ilustrasi Proses Manajemen di Rantai Suplai?
Pembahasan :
- Komponen-komponen yang terdapat dalam Manajemen Rantai Pasok meliputi:
- Pemasok (Supplier): penyedia bahan baku atau komponen yang dibutuhkan dalam produksi barang atau jasa.
- Produsen (Manufacturer): pihak yang memproduksi barang atau jasa yang akan dijual ke konsumen.
- Distributor (Distributor): perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan barang atau jasa dari produsen ke pengecer.
- Pengecer (Retailer): perusahaan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir.
- Konsumen (Consumer): orang yang menggunakan atau mengonsumsi barang atau jasa yang disediakan oleh rantai pasok.
-
Rantai pasok hulu (Upstream Supply Chain) adalah bagian dari rantai pasok yang berfokus pada kegiatan pengadaan atau penyediaan bahan baku, komponen, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan dalam produksi barang atau jasa. Pada rantai pasok hulu, terdapat pemasok dan produsen yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan komponen yang dibutuhkan oleh produsen.
-
Siklus kegiatan dalam Manajemen Rantai Pasok meliputi:
- Perencanaan (Planning): tahap perencanaan meliputi perencanaan produksi, peramalan permintaan, dan penjadwalan produksi.
- Pengadaan (Procurement): tahap pengadaan meliputi pemilihan pemasok, negosiasi harga, dan pengadaan bahan baku dan komponen.
- Produksi (Production): tahap produksi meliputi produksi barang atau jasa, pengawasan kualitas, dan pengendalian produksi.
- Distribusi (Distribution): tahap distribusi meliputi pengiriman barang atau jasa dari produsen ke pengecer, pengaturan dan pengendalian persediaan, dan manajemen pergudangan.
- Pengembalian (Returns): tahap pengembalian meliputi pengelolaan barang rusak atau cacat, pengembalian barang dari konsumen, dan manajemen klaim garansi.
-
Source dalam ilustrasi proses Manajemen di Rantai Pasok merujuk pada kegiatan pengadaan atau penyediaan bahan baku, komponen, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan dalam produksi barang atau jasa. Aktivitas ini mencakup pemilihan pemasok, negosiasi harga, dan pengadaan bahan baku dan komponen.
-
Deliver dalam ilustrasi proses Manajemen di Rantai Pasok merujuk pada kegiatan pengiriman barang atau jasa dari produsen ke pengecer. Aktivitas ini mencakup pengaturan dan pengendalian persediaan, manajemen pergudangan, dan pengiriman barang ke pelanggan. Tujuannya adalah untuk memastikan barang atau jasa tepat waktu, berkualitas baik, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Rangkuman Manajemen Rantai Pasok
Supply Chain adalah sekumpulan organisasi yang secara langsung dihubungkan oleh satu atau lebih aliran produk, jasa, keuangan, atau informasi dari hulu/sumber ke hilir/pelanggan. Manajemen Rantai Pasok memiliki komponen yang terdiri dari Rantai pasok Hulu (Upstream Supply Chain), Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain) Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain). Siklus Manajemen Rantai Pasok terdiri dari Plan, Source, Make, Deliver.
Evaluasi Materi Pokok Manajemen Rantai Pasok Serta Pembahasan
- Urutan proses Manajemen Rantai Pasok yang
a. Plan, Source, Make, Deliver
b. Plan, Make, Source, Deliver
c. Plan, Source, Make, Deliver
d. Plan, Deliver, Source, Make - Manajemen produksi, penyimpanan dan pengendalian persediaan, serta manajemen pengendalian mutu merupakan perhatian utama dari rantai pasok
a. Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)
b. Rantai Pasok Eksternal (Eksternal Supply Chain)
c. Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)
d. Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain) - Aktivitas yang melibatkan proses transportasi dan distribusi dari alokasi persediaan atau barang yang tersedia dalam proses rantai pasok ke para penerima akhir, termasuk
a. Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)
b,Rantai Pasok Eksternal (Eksternal Supply Chain)
c Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)
d. Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain) - Proses pencarian pasokan dan Pengadaan Barang/Jasa untuk memenuhi kebutuhan produksi merupakan penjelasan dari
a. Source
b. Make
c. Deliver
d. Plan - Proses untuk mentransformasi bahan baku/komponen menjadi barang atau benda yang akan digunakan oleh pengguna akhir
a. Source
b. Make
c. Deliver
d. Plan