M3 ADBI4432 Bisnis Internasional

Kekuatan-Kekuatan Lingkungan Luar Negeri

PENDAHULUAN

etiap perusahaan yang ingin mencoba memasuki pasar baru di negara lain seharusnya mempelajari pengetahuan dasar atas negara tersebut. Contohnya mempelajari kekuatan keuangan, ekonomi, sosio ekonomi, hingga kondisi fisik dan lingkungan di negara yang dituju agar dapat mengendalikan risiko perusahaan. Informasi apa atau seberapa banyak perusahaan membutuhkan sebuah informasi mengenai berbagai risiko yang berkaitan dengan beberapa kekuatan tersebut, jenis usahanya, dan untuk waktu berapa lama perusahaannya akan beroperasi di negara tersebut. Pemahaman terhadap suatu negara sangat penting bagi perusahaan, tempat negara tujuan investasi tersebut sedang mengalami berbagai perubahan. Hal ini disebabkan faktor-faktor keadaan eksternal tidak dapat dikendalikan (uncontrollable), memberikan tekanan (pressure), dan pengaruh (influence) terhadap perusahaan. Misalnya, sistem politik, tingkat dan keadaan perekonomiannya, peraturan-peraturan dan kepastian hukum, jaminan keamanan, tingkat teknologi, keadaan demografi, serta budaya masyarakat setempat. Dengan demikian, sangat penting bagi para manajer perusahaan yang ingin memasuki bisnis internasional untuk dapat mempelajari dan memahami situasi yang berkaitan dengan kekuatan keuangan, ekonomi, sosio ekonomi, hingga kondisi fisik dan lingkungan di negara yang menjadi pasar sasarannya. Pada Modul 3 ini, mahasiswa akan mempelajari berbagai kekuatan dalam lingkungan internasional yang mendukung aktivitas bisnis internasional. Materi yang akan dibahas dalam modul ini disajikan dalam dua kegiatan belajar berikut.

  • Kegiatan Belajar 1 : Kekuatan Keuangan, Ekonomi dan Sosio ekonomi dalam Lingkup Bisnis Internasional
  • Kegiatan Belajar 2 : Kekuatan Fisik dan Lingkungan dalam Lingkup Bisnis Internasional Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan memberikan contoh dari setiap aspek yang berkaitan dengan kekuatan-kekuatan ataupun perbedaan-perbedaan dalam lingkungan bisnis internasional. Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat
  • menguraikan kekuatan-kekuatan lingkungan luar negeri dalam lingkup bisnis internasional dari aspek keuangan, ekonomi, dan sosio ekonomi;
  • menguraikan kekuatan-kekuatan lingkungan luar negeri dalam lingkup bisnis internasional dari aspek fisik dan lingkungan. Selamat belajar. Semoga sukses.

Kekuatan Ekonomi Dan Keuangan Dalam Lingkup Bisnis Internasional

A. Kekuatan Keuangan

Kekuatan keuangan tidak terkendali yang akan dibahas meliputi risiko nilai tukar mata uang asing, neraca pembayaran nasional, perpajakan, tarif, kebijakan fiskal dan moneter, inflasi, serta aturan-aturan akuntansi bisnis nasional. Tidak terkendali di sini berarti kekuatan-kekuatan keuangan ini berasal dari luar perusahaan. Bukan berarti manajemen keuangan dari suatu perusahaan tidak mampu meminimalkan kerugian akibat kekuatan-kekuatan yang tidak terkendali tersebut, tetapi sebaliknya kerugian tersebut dapat diubah menjadi keuntungan perusahaan. Sistem moneter eropa telah menciptakan bank sentral Eropa dan mata uang tunggal (euro). Lalu, telah dipelajari adanya perlawanan sengit di tiga negara Uni Eropa yang merupakan zona noneuro (Denmark, Swedia, dan Inggris) yang kemudian memberhentikan penggunaan mata uangnya sendiri dan penyerahan kedaulatannya kepada kekuatan bank sentral Uni Eropa. Turunnya nilai euro sebesar hampir 30 persen terhadap dolar AS pada suatu titik dalam kurun waktu empat tahun setelah diperkenalkan pada 1 Januari 1999 menimbulkan banyak pertanyaan mengenai apakah integrasi moneter Eropa dapat terus berlangsung. Di luar Uni Eropa, tidak ada usaha yang sebanding dengan berbagai negara untuk menyatukan nilai mata uang utama satu sama lain. Kebanyakan mata uang di dunia bebas berfluktuasi satu sama lain. Anda tentunya ingat bahwa Konferensi Bretton Woods pernah menentukan kurs tetap. Sistem tersebut dihapuskan pada tahun 1971 dan diganti dengan kurs mengambang bebas. Meskipun bank-bank sentral terkadang turut campur tangan dalam bursa valuta asing (valas) dengan cara membeli dan menjual mata uang dalam jumlah besar, hampir semua mata uang berfluktuasi secara bebas satu sama lain. Fluktuasi tersebut bisa terjadi cukup besar. Para manajer keuangan harus memahami bagaimana cara melindungi perusahaannya terhadap kerugian atau mengoptimalkan keuntungan dari fluktuasi semacam itu. Tingkat risiko nilai tukar mata uang lainnya dihadapi ketika suatu negara menunda atau membatasi pertukaran mata uangnya. Para manajer harus mencoba meramalkan dan meminimalkan atau menghindari kerugian akibat memegang mata uang yang tidak dapat ditukar dan dengan demikian menjadi mata uang yang kurang bermanfaat dalam jumlah besar. Penentuan kurs valas, yaitu nilai suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya, dapat membingungkan sampai kita memeriksa bagaimana nilai itu dilaporkan. Di pasar valas dunia, dolar AS (US$) adalah unit mata uang yang umum ditukar dengan mata uang lain. Bahkan, jika pemilik mata uang yen Jepang (¥) ingin membeli poundsterling Inggris (£), perdagangan valas tersebut, terutama jika melibatkan jumlah yang besar, umumnya adalah membeli US$ dengan ¥ dan kemudian membeli £ dengan US$ hasil pembelian pertama. Alasan dari prosedur ini bersifat historis dan praktis. Sistem moneter internasional yang ditetapkan dalam Konferensi Bretton Woods, tepat menjelang penghujung Perang Dunia II, menetapkan nilai US$ dalam emas sebesar $35 per ons. Nilai dari semua mata uang utama lainnya kemudian juga dinyatakan dalam US$. Sebagai contoh, yen (¥) nilainya sebesar 0,28 sen dolar AS, franc Prancis (Ff) bernilai 18 sen, mark Jerman (DM) bernilai 27 sen, dan pound Inggris (£) nilainya $2,40. Dengan kata lain, US$ ditetapkan sebagai mata uang dasar di pusat sistem moneter dunia nonkomunis. Bretton Woods memilih US$ itu sebagai batu penjuru sebab US$ dipandang sebagai mata uang yang paling kuat. Perkonomian AS pun berada dalam posisi yang terbaik untuk memimpin bagian dunia yang lain keluar dari masalah ekonomi yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II. Pada saat berlangsungnya Konferensi Bretton Woods tahun 1945, mata uang resmi Prancis adalah franc dan mata uang Jerman adalah mark. Kedua negara tersebut kini menggunakan euro sebagai mata uang resmi mereka. Alasan praktis untuk meneruskan posisi sentral US$ melibatkan fungsi yang dijalankannya di dunia. US$ merupakan cadangan devisa dari banyak negara. US$ juga merupakan mata uang sarana (vehicle currency) dan mata uang intervensi (intervention currency) yang paling banyak digunakan. Mata uang USS$ telah menjadi alat tukar (alat pembayaran) dan penyimpanan nilai yang lebih disukai di Polandia, berbagai negara Eropa Timur, dan negara lainnya. Alat penyimpanan nilai berarti orang memandang US$ sebagai mata uang yang baik untuk dimiliki guna melindungi harta mereka. US$ dipandang sebagai alat penyimpanan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan mata uang lainnya. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyimpan mata uang dalam bentuk US$ untuk melindungi harta dari erosi yang disebabkan oleh ketidakstabilan mata uang lain. US$ memiliki permintaan yang besar di seluruh dunia karena beberapa alasan, termasuk aspek safe haven (tempat berlindung yang aman) dan diterimanya mata uang tersebut secara universal di hampir semua negara. Sekalipun tingkat suku bunga dan peluang investasi di AS kurang menarik, banyak orang masih merasa bahwa uang tersebut aman dalam bentuk efekefek atau properti Amerika. Tingkat inflasi telah turun dan negara itu dipandang lebih kecil kemungkinannya untuk diinvasi atau mengalami ambruknya pemerintahan dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, negara tersebut dipandang sebagai tempat berlindung yang aman. Mengenai penerimaannya yang universal, jika Anda telah melakukan perjalanan internasional dengan membawa dolar AS, Anda akan menemukan bahwa mata uang tersebut diterima dengan baik hampir di mana-mana. Salah satu permasalahan dengan penggunaan dolar AS yang universal ini adalah kemungkinan adanya pemalsuan. Hal ini berlaku terutama di negara-negara tertentu. Pemerintah AS mengestimasikan bahwa sepertiga dari uang palsu yang beredar di AS dibuat di Kolombia. Pada November 2000, polisi lokal Kolombia bekerja sama dengan Dinas Rahasia AS (US Secret Service, yaitu agen pemerintah AS yang bertugas mencegah pemalsuan uang), melakukan penggerebekan atas kegiatan pemalsuan uang di Kolombia yang mungkin telah memproduksi lebih dari US$ 1 miliar uang kertas palsu. Tahukah Anda? Di Amerika Serikat, lambang $ biasanya mengacu pada dolar AS. Orang harus berhati-hati sebab lambang $ juga digunakan oleh negara lain di dunia untuk menyebut mata uang setempat. Sebagai contoh, Australia dan Selandia Baru, keduanya menamakan mata uang lokalnya dolar dan menggunakan lambang $ untuk mengacu pada mata uang lokal itu. Hal yang sama juga berlaku di Hong Kong, Singapura, bahkan Meksiko yang menyebut mata uangnya peso menggunakan lambang $ untuk menunjukkan peso Meksiko.

1. Nilai Tukar/Kurs

Nilai tukar uvang/kurs adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain atau biasa disebut dengan transaksi valas (Kuncoro, 1996). Salvatore (1997) menjelaskan bahwa kurs adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lain atau disebut exchange rate. Dalam nilai tukar uang, ada istilah lain yang dikenal dengan kurs ekuivalen. Kurs ekuivalen adalah harga satu unit mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs ekuivalen US$ adalah harga satu unit mata uang lain dalam dolar AS. Sebagai contoh, mata uang Swiss, yaitu franc, pada Jumat, 2 Agustus 2002, adalah sebesar 0,6810. Ini berarti satu franc Swiss berharga sebesar US$0.6810 atau sekitar 68 sen. Mata uang per kurs US$ di pihak lain adalah harga satu dolar AS dalam mata uang lain. Mata uang per kurs US$ dari dolar Australia untuk Jumat, 2 Agustus 2002, adalah sebesar 1,8575. Itu berarti satu US$ berharga sekitar 1,86 dolar Australia. Bergantung pada transaksi apa yang sedang terjadi, mungkin saja diperlukan untuk melakukan konversi dari kurs ekuivalen US$ terhadap mata uang per kurs US$. Dengan menggunakan sifat timbal balik dari kurs ekuivalen US$, seseorang dapat memperoleh nilai mata uang per kurs USS. Sebaliknya, mata uang per kurs US$ = kurs ekuivalen US$ £0,6373 = US$1,00. Sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang dan kemudahannya untuk dikonversi telah ditetapkan oleh kekuatan pasar yang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kebijakan perdagangan pemerintah, kebijakan moneter dan fiskal (seperti keputusan mengenai perpajakan dan suku bunga), serta oleh kekuatan yang tidak dapat dikendalikan, termasuk peristiwa- peristiwa yang terjadi di dunia, inflasi, dan pengangguran. Kebijakan moneter mengendalikan jumlah uang beredar, tingkat pertumbuhannya, ataupun kecepatannya. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui mekanisme masukan dan pengeluaran uang negar, yang bertujuan mengatur perekonomian negaranya. Biaya dari suatu kontrak forward adalah premi atau diskon yang dibandingkan dengan kurs spot. Apakah ada premi atau diskon dan berapa besarnya, itu bergantung pada perkiraan masyarakat tentang keuangan dunia, bisnis, individu, dan pemerintah mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Faktor perkiraan dalam pertimbangan meliputi prediksi permintaan dan penawaran untuk kedua mata uang, inflasi relatif di kedua negara, produktivitas relatif dan perubahan biaya tenaga kerja per unit, perkiraan hasil pemilihan umum atau perkembangan politik lainnya, serta perkiraan tindakan fiskal, moneter, dan bursa valas yang dilakukan oleh pemerintah. Nilai mata uang yang satu terhadap lainnya tidak selalu tetap, tetapi bisa berubah, terkadang berubah dengan cepat ketika mata uang diperdagangkan di pusat-pusat keuangan dunia. Karena mata uang diperdagangkan di seluruh dunia, apa yang terjadi di bursa valas Tokyo, misalnya, memengaruhi bursa di New York dan London. Seorang yang mengadakan perjalanan internasional akan memerlukan mata uang untuk digunakan di negara-negara yang dikunjunginya. Sering kali kartu kredit dan kartu ATM dapat digunakan sebagai pengganti dari mata uang lokal. Namun, penggunaan kartu kredit bisa menjadi mahal karena perusahaan kartu kredit biasanya dapat mengenakan biaya atas transaksi dalam valas sampai sebesar dua atau tiga persen dari total jumlah pembelian. Kurs resmi yang ditetapkan untuk mata uang asing dianggap sebagai pengendalian pertukaran mata uang. Pengendalian pertukaran mata uang yang dibahas di sini merupakan akibat dari tindakan pemerintah. Pemerintah haruslah terlibat. Misalnya, jika suatu bank swasta membebankan komisi atas pertukaran mata uang, hal itu bisa membatasi penggunaan valas untuk beberapa orang, tetapi hal tersebut bukanlah suatu pengendalian pertukaran mata uang karena tidak melibatkan pemerintah. Orang dapat melakukan tindakan secara ekstrem, seperti membawa mata uang yang diblokir ke luar negeri. Di New Delhi, seorang manajer dari suatu perusahaan penerbangan internasional memberi satu peti scotch kepada seorang pejabat Pemerintah India. Tidak lama setelah itu, badan pemerintah tempat pejabat tersebut bekerja memberikan izin kepada perusahaan penerbangan tersebut untuk menggunakan mata uang rupee yang diblokir guna membeli US$20 juta. Kemudian, yang bersangkutan mentransfernya ke negara yang menjadi induk perusahaan penerbangan yang dimaksud. Ini merupakan metode yang ekstrem untuk melakukan konversi dari mata uang yang diblokir ke mata uang yang dapat dikonversi. Hal ini tentu saja ilegal. Kebanyakan manajer keuangan tidak menggunakan semacam itu, tetapi mereka dapat mengambil tindakan-tindakan yang legal untuk melindungi perusahaannya dari dampak yang merugikan akibat pengendalian pertukaran mata uang. Pengendalian sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya, bahkan dalam suatu negara, bergantung pada jenis transaksi. Pada umumnya, negara maju yang relatif kaya hanya sedikit atau sama sekali tidak menerapkan pengendalian pertukaran mata uang. Namun, negara-negara ini merupakan minoritas di dunia. Dengan demikian, sejumlah besar negara menerapkan pengendalian pertukaran mata uang. Meskipun demikian, banyak negara berkembang, seperti Meksiko, sudah mengurangi atau menghapuskan pengendalian pertukaran mata uang dalam rangka mendorong investasi asing. Pelaku bisnis internasional harus mempelajari dengan cermat apakah terdapat pengendalian mata uang, baik sebelum maupun ketika sedang melakukan bisnis di negara mana pun (Ball, et al, 2004).

2. Tarif Dan Pajak

Kata tarif dan bea memiliki arti yang hampir sama dan biasanya merupakan pajak atas barang impor. Pajak tersebut besarnya dapat tinggi atau rendah dan sangat penting bagi perusahaan untuk meminimalkannya. Tarif yang lebih rendah merupakan salah satu faktor yang akan dipertimbangkan oleh suatu negara ketika memutuskan apakah akan bergabung dalam suatu kelompok bangsa-bangsa, tetapi bukanlah merupakan faktor satu-satunya. Karena banyak bisnis internasional dilaksanakan oleh perusahaan yang beroperasi dalam bentuk korporat, di sini tarif dan pajak yang dikenakan atas korporasi harus diperhatikan. Bisa dikatakan bahwa korporasi tidak membayar pajak, melainkan hanya menagih pajak dari masyarakat. Pada akhirnya, masyarakatlah yang membayar pajak. Pajak-pajak tersebut mungkin ditagih ke pelanggan melalui harga jual yang lebih tinggi ke karyawan melalui potongan upah/gaji, ke pemegang saham melalui pengurangan dividen atau keuntungan modal yang lebih rendah, atau ke pemasok melalui pesanan yang lebih kecil. Akan tetapi, walaupun korporasi bertindak sebagai penagih pajak dan bukan sebagai pihak yang menanggung beban pajak terakhir, korporasi sangat berkepentingan untuk meminimalkan pajak tersebut. Jika suatu korporasi dapat mencapai beban pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya, perusahaan dapat menurunkan harga jual ke pelanggan atau memperoleh laba yang lebih tinggi sehingga dapat membayar upah dan dividen yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pelaku bisnis berupaya agar beban pajak dimaksud dapat diperingan sehingga kinerja keuangannya tidak terbebani pajak yang tinggi. Dengan demikian, hal itu akan dapat meningkatkan harga sahamnya. Peningkatan harga saham tersebut akan meningkatkan kepercayaan pemasok sehingga perusahaan tersebut dapat lebih mudah mendapatkan komponenkomponen dan bahan baku yang diperlukan. Perusahaan internasional harus lebih memperhatikan pajak karena perusahaan tersebut berurusan dengan lebih banyak negara. Adalah penting bagi perusahaan internasional untuk memahami hukum pajak di semua negara tempat perusahaan tersebut beroperasi dan bagaimana hukum pajak tersebut berkaitan dengan hukum pajak di negara lain. Beban pajak tambahan ini dapat menimbulkan risiko keuangan yang besar, tetapi dapat pula menjadi peluang bagi perusahaan untuk menghemat uang jika perusahaan itu menggunakan perencanaan pajak yang baik. Hampir di semua negara, pajak penghasilan merupakan pendapatan pemerintah yang terbesar. Kemudian, ada pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai atas barang dan jasa, pajak atas keuntungan modal, pajak properti, dan pajak jaminan sosial. Suatu perusahaan harus mempelajari secara hati-hati hukum pajak dari setiap negara tempat perusahaan tersebut beroperasi. Para manajer keuangan kadang kala dapat menggunakan rezim pajak yang berbeda dan tindakan-tindakan lain untuk mengurangi pajak mereka secara sah. Fenomena kenaikan harga untuk semua barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu merupakan hal yang tidak asing lagi. Inflasi yang menular mungkin merupakan penyebab utama dari berakhirnya boom ekonomi dunia yang tidak disangka-sangka, yang terjadi pada akhir Perang Dunia II tahun 1945 sampai tahun 1973. Ketika harga-harga barang yang diperdagangkan secara internasional meningkat karena kombinasi antara meningkatnya permintaan dan meningkatnya penawaran uang di semua negara berkembang, demam inflasi menyebar dari satu negara berkembang ke negara berkembang lain. Pada suatu waktu, sebagian orang menganggap inflasi adalah masalah yang terbatas pada negara berkembang, negara-negara maju tidak perlu mencemaskannya. Padahal, negara-negara maju pun, seperti AS pada tahun 1970-an, telah mengalami masalah inflasi (Ball, et al, 2004).

3. Pengaruh Inflasi dalam Bisnis Internasional

Inflasi jelas merupakan faktor kekuatan keuangan eksternal yang harus dihadapi oleh manajer keuangan dengan sebaik mungkin. Hampir semua perusahaan kadang-kadang harus meminjam uang dan tingkat inflasi menentukan biaya riil dari pinjaman. Suku bunga riil diperoleh dengan cara mengurangkan inflasi dari suku bunga nominal.

a. Kebijakan moneter dan fiskal memengaruhi inflasi

Negara-negara dapat melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter mereka sedemikian rupa sehingga menyebabkan peningkatan atau penurunan inflasi. Kebijakan yang berhasil memiliki dua penyebut utama: (1) kebijakan tersebut menghilangkan pengendalian ekonomi artifisial, seperti pengendalian upah dan harga, serta (2) kebijakan tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter. Pengendalian tersebut termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang lebih lambat. Jepang, Jerman, dan AS memiliki rekor yang relatif baik dalam menekan inflasi selama beberapa tahun terakhir ini. Di ekstrem lain, banyak orang percaya bahwa hiperinflasi yang sangat buruk dari mark Jerman pada tahun 1923 adalah rekor dunia. Ternyata, tidaklah demikian karena ada yang lebih tinggi, yaitu pengo Hungaria. Inflasi di Hungaria pada tahun 1946 seribu kali lebih buruk dibandingkan dengan inflasi Jerman sebelumnya. Pada tahun 1939, US$1 dapat membeli 3,38 pengo Hungaria; pada Juli 1946, dolar yang sama bernilai 500 triliun pengo. Tidak pernah sebelumnya atau sesudahnya ada mata uang resmi yang nilainya begitu rendah. Kebanyakan negara Amerika Latin mengalami masalah inflasi walaupun tidak separah di Hungaria. Dari tahun 1970 hingga tahun 1990-an, inflasi terburuk di negara Amerika Latin terjadi di Bolivia pada tahun 1985 ketika terdapat tingkat 11.750 persen per tahun. Jumlah tersebut jauh mengalahkan Brasil yang berada pada urutan kedua dengan tingkat inflasi pada tahun 1990 sebesar 3.118 persen. Dalam pemulihan yang dramatis, Bolivia memotong inflasinya sehingga hanya tinggal 7,9 persen pada tahun 1996. Cile merupakan cerita kesuksesan ekonomi negara Amerika Latin lainnya karena negara tersebut berhasil menekan inflasi dari 505 persen pada tahun 1974 menjadi 7,4 persen pada tahun 1996 serta pada saat yang bersamaan meningkatkan pendapatan per kapita secara substansial. Argentina menurunkan angka inflasinya dari 3.080 persen pada tahun 1989 menjadi 0,2 persen pada tahun 1996 dan mencapai sedikit kenaikan dalam pendapatan per kapita. Meksiko menurunkan inflasinya dari 132 persen pada tahun 1988 menjadi 34,4 persen pada tahun 1996 walaupun pendapatan per kapita negara ini juga turun. Demikian juga AS pada tahun 1970-an dan awal 1980-an mengalami masa inflasi yang relatif tinggi dengan tingkat inflasi yang mencapai sekitar 20 persen, sama sekali jauh dari contoh-contoh dari negara lain di dunia. Namun, pada saat ini, AS berada dalam masa inflasi yang relatif rendah.

b. Pentingnya inflasi bagi bisnis

Tingkat inflasi di suatu negara menjadi perhatian manajemen karena tingkat inflasi yang tinggi akan menyulitkan perencanaan pengeluaran modal. Misalnya, manajemen mungkin telah mengalokasikan US$1 juta untuk sebuah pabrik, tetapi ternyata terpaksa harus mengeluarkan dana lebih banyak untuk menyelesaikan pembangunannya karena pengaruh inflasi. Perlukah manajemen meningkatkan modal? Jika perlu, apakah hal tersebut sebaiknya dilaksanakan melalui ekuitas atau utang? Tingkat inflasi tinggi mendorong dilakukannya pinjaman (utang) sebab pinjaman tersebut akan dibayar kembali dengan uang lebih rendah nilainya. Akan tetapi, tingkat inflasi yang tinggi juga menimbulkan tingkat bunga tinggi sehingga mungkin menghambat pemberian pinjaman. Para pemberi pinjaman potensial mungkin khawatir bahwa walaupun dengan suku bunga yang tinggi, jumlah yang dibayarkan kembali ditambah bunga akan lebih rendah nilainya dibandingkan dengan jumlah yang dipinjamkan. Sekalipun pemberi pinjaman dapat memperoleh suku bunga sebesar 25 persen, jika tingkat inflasinya mencapai 100 persen, pemberi pinjaman tersebut mengalami kerugian. Ketimbang meminjamkan, pemilik uang bisa membeli sesuatu yang diharapkan akan meningkat nilainya sehingga justru mendorong inflasi. Para pemberi pinjaman mulai menggunakan suku bunga variabel yang naik atau turun mengikuti inflasi untuk memindahkan risiko kepada peminjam. Tentu saja, adanya risiko mengharuskan peminjam untuk jauh lebih berhati-hati dalam melakukan pinjaman. Suku bunga asli dan perubahan yang mungkin terjadi selama jangka waktu pinjaman didasarkan pada suku bunga referensi, seperti suku bunga utama US$ atau London Interbank Offer Rate (LIBOR).

c. Inflasi dan perusahaan internasional

Inflasi juga memengaruhi bisnis internasional, dengan komplikasi bahwa tingkat inflasi berbeda di negara yang berbeda. Oleh karena itu, manajemen perusahaan internasional harus mencoba memprediksi tingkat inflasi di setiap negara tempat perusahaan itu berada. Tingkat inflasi komparatif akan memengaruhi nilai mata vang komparatif. Mata vang dari negara yang mempunyai tingkat inflasi tinggi akan melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi yang lebih rendah. Manajemen akan mencoba untuk meminimalkan kepemilikan atas mata uang yang lebih lemah. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan harga barang dan jasa yang dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu negara meningkat. Dengan demikian, barang dan jasa tersebut menjadi kurang kompetitif. Anak perusahaan yang ada di negara tersebut akan mengalami kesulitan untuk menjual produknya secara ekspor, demikian pula dengan semua produsen di negara tersebut. Kondisi yang demikian cenderung mengakibatkan neraca pembayaran menjadi defisit. Manajemen pun harus waspada terhadap perubahan dalam kebijakan pemerintah yang berusaha untuk memperbaiki defisit tersebut. Perubahan tersebut dapat meliputi kebijakan fiskal atau moneter yang lebih ketat, seperti pengendalian mata uang, insentif ekspor, dan rintangan untuk impor. Tingkat inflasi relatif berpengaruh ketika perusahaan internasional meningkatkan dan melakukan investasi modal. Suku bunga cenderung akan lebih tinggi ketika inflasi tinggi dan inflasi tinggi menghambat investasi baru karena alasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu persyaratan keanggotaan WTO adalah negara-negara anggotanya harus membuka sistem perbankannya untuk orang asing. Cina yang bergabung dengan WTO pada 2001 membuat banyak perubahan guna bergabung dengan WTO, termasuk janji untuk membuka sistem perbankannya. Perubahan ini nyata dalam hubungan perbankan antara Cina dan Hong Kong, yaitu bank-bank Cina hanya memiliki satu bank di Hong Kong. Jumlah bank-bank Cina yang memiliki bank di Hong Kong mungkin akan meningkat di masa depan, tetapi sebagian investor mengantisipasi risiko oleh karena keterikatannya dengan bank Pemerintah Cina. Di Jepang, perbedaan budaya sering menyulitkan perusahaan asing untuk melakukan bisnis. Satu-satunya bank besar milik AS di Jepang, Shinsei Bank, telah menghadapi masalah dalam melakukan penyesuaian sejak dibeli oleh suatu perusahaan AS pada tahun 2000. Sebagian dari masalah tersebut bukanlah sekadar kebencian kepada pihak asing, tetapi fakta bahwa bank Jepang beroperasi menurut suatu kode "quasi-moral" tidak tertulis yang mengharuskannya (IMF, Bloomberg Financial Markets, LP, dan WEFA, Inc., 2000, dalam Ball, et al, 2004).

4. Penyebab Meningkatnya Utang Negara Berkembang

Penyebab bertambahnya utang negara berkembang adalah melonjaknya harga minyak (impor minyak mentah oleh negara berkembang rata-rata 16 persen dari total impor negara-negara berkembang yang bukan penghasil minyak). Pada tahun 1973—1974, harga minyak naik empat kali lipat dari harga tahun sebelumnya dan pada tahun 1979—1980 naik dua kali lipat. Dasar dari kenaikan tahun 1979—80 yang lebih tinggi mencerminkan peningkatan yang lebih tinggi lagi secara absolut dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 1973—74. Kenaikan harga minyak ini membuat inflasi yang sudah parah menjadi lebih parah lagi dan akumulasi tersebut menyebabkan terjadinya resesi dunia. Penurunan yang dihasilkan dalam harga komoditas non minyak primer merupakan 45 persen dari ekspor negara berkembang (di luar Meksiko dan negara berkembang anggota OPEC). Hal ini merupakan pukulan yang serius bagi ekonomi di negara-negara berkembang sehingga menurunkan kemampuan mereka untuk membayar utangnya yang banyak. Penurunan harga minyak mulai tahun 1980 berdampak buruk pada perekonomian negara Meksiko dan negara berkembang anggota OPEC. Setelah kenaikan harga minyak pada tahun 1979—80, suku bunga cenderung meningkat. Kenaikan tersebut memengaruhi semua pinjaman baru dan banyak pinjaman yang sudah ada yang memiliki suku bunga mengambang dan bukannya tetap. Setiap kenaikan satu persen dalam suku bunga US$ menyebabkan biaya bunga untuk negara berkembang naik US$2,5 miliar lebih per tahunnya. Di atas semuanya itu, US$ mulai menguat nilainya di pasar valas selama tahun 1980. Hal itu terus berlanjut sampai tahun 1985 dan telah mencapai sekitar 80 persen pada Maret 1985. Negara berkembang pada umumnya meminjam uang dalam bentuk US$, tetapi melakukan ekspor dalam berbagai mata uang. Akibatnya, kenaikan nilai US$ menambah beban. Negara-negara tersebut harus memperoleh lebih banyak lagi bentuk mata uang keras untuk dapat membayar pinjaman dalam US$. Sejak saat itu dan sepanjang tahun 1990-an, nilai mata uang US$ mengalami fluktuasi, tetapi masih lebih kuat dibandingkan dengan kebanyakan mata uang negara berkembang penerima pinjaman. Tentu saja negara-negara tersebut dapat dan semakin banyak melakukan pinjaman dalam mata uang selain US$, tetapi pinjaman tersebut hampir selalu dalam mata uang negara maju lainnya yang juga lebih kuat dibandingkan dengan nilai mata uang negara berkembang penerima pinjaman (Ball, et al, 2004).

5. Solusi Masalah Utang

IMF, BIS, bank-bank sentral nasional, dan bank-bank komersial berusaha keras untuk mencari solusi. Ada beberapa strategi untuk mencari solusi tersebut seperti berikut.

a. Solusi jangka pendek

Cara mengatasi masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan ulang pembayaran utang untuk negara-negara yang tidak mampu membayar sesuai jatuh temponya. Akan tetapi, renegosiasi telah menjadi semakin sulit. BIS, bank-bank komersial, dan bank sentral enggan mengucurkan dana pinjamannya lebih banyak lagi, sedangkan sumber daya IMF terbatas. Negara-negara berkembang menolak keras program penghematan ketat yang dipaksakan oleh IMF. Pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara berkembang telah berhenti karena negara-negara tersebut harus menggunakan dana baru yang diterima dari ekspor atau pinjaman untuk membayar utangnya dan bukan untuk investasi yang produktif. Keresahan masyarakat, termasuk kerusuhan, telah terjadi di beberapa negara, terutama Venezuela, Argentina, dan Brasil. Negara-negara berkembang penerima pinjaman berada dalam kesukaran yang menyedihkan, tetapi negara maju juga dirugikan. Ketika negara-negara penerima pinjaman itu menggunakan uang guna membayar utangnya, negara- negara tersebut tidak membeli barang dan jasa dari negara maju tersebut. Akibatnya, negara maju kehilangan miliaran dolar dari bisnis ekspor serta beribu- ribu lapangan pekerjaan. Negara berkembang penerima pinjaman dapat mengurangi utangnya dengan mengekspor lebih banyak daripada impor. Dengan demikian, menjalankan neraca pembayaran yang surplus. Sebagian dari negara berkembang tersebut telah mampu memperoleh surplus neraca pembayaran dan membayar utangnya. Akan tetapi, surplus ini dicapai dengan cara memotong impor dan memperluas ekspor. Negara-negara penerima pinjaman akan memperlambat atau bahkan menghentikan pembangunan ekonomi di negaranya. Hal ini akan berakibat buruk pada ekspor dari negara-negara yang menjadi pemasok sebelum impor di negara penerima pinjaman dibatasi. Kebanyakan negara berkembang penerima pinjaman memerlukan dana yang lebih besar dari bank swasta dan lembaga internasional. Mereka telah melakukan pinjaman lebih banyak. Hal ini menyebabkan meningkatnya beban utang dan pada saat yang sama pembangunan ekonomi negara-negara tersebut maju dengan lambat. Hal ini merupakan suatu proses yang tidak bisa dipertahankan. Solusi jangka panjang adalah melakukan negosiasi kembali utang disertai dengan program rencana penghematan yang ketat. Solusi ini merupakan sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan permasalahan utang tersebut. Tahap ini mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi pertumbuhan ekonomi dan ekspor. Tahap yang kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil. Permasalahan dari negara berkembang bukanlah sisa utang itu sendiri, tetapi kebijakan ekonomi yang diikuti oleh negara tersebut serta hambatan sikap dan budaya yang dihadapi. Dengan mengakui ini, baker plan (dinamakan sesuai dengan menteri keuangan AS pada waktu itu, James Baker) menuntut strategi berorientasi pasar untuk mendorong pertumbuhan dan mengendalikan inflasi. Diperlukan berbagai tindakan untuk membangun kembali kepercayaan dan mengembalikan pelarian modal ke luar negeri serta investasi baru kembali ke negara penerima pinjaman. Setelah baker plan tersebut dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan Brady yang dibangun atas rencana pendahulunya. Dia membuat keringanan utang bergantung pada usaha negara penerima pinjaman dalam melaksanakan program penyesuaian ekonomi yang disetujui oleh IMF. Dalam rencana itu, bank-bank swasta diminta untuk memberikan pinjaman lebih banyak dengan dukungan dana dari IMF, Bank Dunia, dan pemerintah negara maju. Menurut Brady, keringanan utang dapat dilaksanakan melalui tiga mekanisme:

  1. menukar utang lama dengan yang baru dengan diskon;
  2. menukar utang lama dengan yang baru dengan suku bunga lebih rendah; dan
  3. membeli kembali utang dari bank-bank pemberi pinjaman dengan diskon. Mekanisme ketiga mengakibatkan negara penerima pinjaman untuk membeli utangnya sendiri dan melunasinya. Bank pemberi pinjaman juga telah menjual utang dari negara berkembang dan negara-negara dalam transisi kepada bank atau investor lain sehingga menciptakan pasar utang sekunder (secondary debt market) yang besar. Utang-utang yang diperjualbelikan ini berada dalam bentuk berbagai instrumen keuangan, seperti pinjaman, obligasi brady (brady bonds), obligasi korporasi dan pemerintah nonbrady (corporate and nonbrady sovereign bond), opsi, jaminan warrant atas utang (warrant on debt) (World Economic Outlook, IMF, September 2000, dalam Ball, et al, 2004).

b. Solusi Jangka Panjang

Sejumlah solusi jangka panjang dalam menyelesaikan masalah utang dikemukakan oleh Ball et al (2004) sebagai berikut.

  • Negara-negara berkembang penerima pinjaman harus membuat kebijakan yang memastikan bahwa dana pinjaman baru yang diperoleh dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi dan untuk konsumsi, bukan untuk pelarian modal atau rencana persenjataan pemerintah yang terlalu ambisius.
  • Negara penerima pinjaman hendaknya mengumpulkan dana cadangan di tahun-tahun yang baik guna memampukan negara-negara tersebut untuk menghadapi fluktuasi harga ekspor komoditas yang tidak dapat dihindari, bahkan jika tidak ada lagi guncangan harga minyak yang akan terjadi.
  • Negara maju harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka pasarnya untuk barang ekspor dari negara penerima pinjaman. Hal ini akan menimbulkan terjadinya persaingan di antara beberapa industri dari negara-negara penerima pinjaman.
  • IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak mencoba memaksakan program rencana penghematan yang terlalu ketat kepada negara penerima pinjaman. Keresahan masyarakat dan dunia perdagangan hendaknya dihindarkan atau paling tidak diminimalkan.
  • IMF, Bank Dunia, dan lembaga lain yang membantu negara penerima pinjaman hendaknya memastikan pendanaan yang mencukupi sehingga dapat mengambil pandangan jangka panjang.
  • Sebagian dari utang eksternal yang besar tersebut harus diubah menjadi jenis-jenis ekuitas. Perubahan ini dapat berupa kepemilikan dalam proyek yang sedang dikembangkan atau bagian dari laba ekspor. Bagian utang lainnya hendaknya diperpanjang waktu jatuh temponya dengan menetapkan batas atas suku bunga. Suatu penggunaan yang baru untuk utang pemerintah diatur oleh organisasi negara pemberi pinjaman Senegal dan Belanda, yaitu komite UNICEF Belanda. Organisasi Belanda tersebut membeli utang luar negeri Senegal sebesar US$24 juta dan mengonversinya menjadi proyek untuk perempuan dan anak-anak di . negara Afrika, yaitu program imunisasi anak dan pendidikan anak jalanan. Dakar merupakan tempat untuk melakukan dua proyek tersebut. Sejak dimulai oleh Senegal, pertukaran "utang untuk anak-anak" yang serupa telah memberikan manfaat bagi anak-anak di Madagaskar, Jamaika, dan Filipina.
  • Negara penerima pinjaman harus melonggarkan batasan-batasan atas investasi asing dan repatriasi laba dari investasi yang telah ada. Negara penerima pinjaman harus mendorong masuknya dana baru yang bersumber dari swasta asing—sumber nonbank—karena bank sekarang telah terlalu mengikatkan diri pada pinjaman yang sudah ada. Bank kurang tertarik untuk mendanai prospek pertumbuhan ekonomi yang baru.
  • Kesalahan dari krisis utang ada di pundak beberapa pihak. Negara negara penerima pinjaman meminjam lebih banyak daripada yang dapat diinvestasikan secara produktif. Bahkan, banyak dari dana pinjaman dihambur-hamburkan di negara asal atau dikirim ke luar negeri atas rekening pribadi pemimpin politik yang korup. Bank pemberi pinjaman di negara maju didorong untuk memberikan pinjaman oleh pemerintah negara mereka karena dengan demikian pemerintah tersebut terbebas dari permintaan akan bantuan asing dari negara-negara penerima pinjaman. Akan tetapi, bank tersebut juga harus menanggung sebagian dari kesalahan karena bank tersebut melakukan penyelidikan yang terbatas mengenai penggunaan dana pinjaman atau mutu proyek tempat dana tersebut diinvestasikan. Bank tersebut gagal memperoleh jaminan atau kolateral untuk mengamankan pinjaman. Salah satu alasan mengapa bank tersebut bersikap tidak terlalu resmi adalah para bankir tampaknya telah melupakan kesalahan sebelumnya ketika mereka mengatakan bahwa selama tahun 1970-an, negara tidak akan mengalami kepailitan (Ball, et al, 2004).

B. Kekuatan Ekonomi Dan Sosioekonomi

Para ekonom dan agen pemasaran menggunakan beberapa indikator ekonomi tertentu yang dianggap dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memprediksikan tren dalam industri mereka. Divisi data documents dari Pitney Bowes, misalnya, menggunakan perubahan dalam pertumbuhan PNB AS untuk memprediksikan penjualan dari bentuk-bentuk bisnisnya karena penjualannya selama bertahun-tahun pada umumnya ketinggalan enam bulan dari perubahan-perubahan dalam pertumbuhan PNB. Tujuan dari analisis ekonomi adalah menilai prediksi keseluruhan dari perekonomian dan kemudian menilai dampak dari perubahan ekonomi terhadap perusahaan. Gambar 3.1 akan mengilustrasikan bagaimana perubahan dalam satu faktor ekonomi saja dapat memengaruhi semua fungsi utama dari perusahaan. Suatu prediksi mengenai adanya kenaikan lapangan pekerjaan akan menyebabkan sebagian besar manajer pemasaran merevisi prediksi penjualan mereka ke atas. Akibatnya, para manajer produksi harus memperbanyak produksinya. Hal itu mungkin dicapai dengan menambah shift kerja. Akan tetapi, apabila pabrik tersebut telah beroperasi selama 24 jam sehari, diperlukan mesin-mesin baru. Kedua situasi tersebut akan memerlukan tambahan pekerja dan bahan baku yang kemudian akan menghasilkan tambahan beban kerja bagi para manajer personalia dan pembelian. Seandainya pasar bahan baku ataupun pasar tenaga kerja ketat, perusahaan mungkin harus membayar lebih tinggi dari harga dan tingkat upah yang normal. Manajer keuangan kemudian harus melakukan negosiasi dengan pihak bank guna memperoleh pinjaman. Manajer keuangan juga harus dapat mengelola aliran kas keluar (cash outflow) yang lebih besar sampai tambahan pendapatan diterima dari penjualan yang meningkat.

<figure class="wp-block-image size-full"><img loading="lazy" decoding="async" src="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Dampak%20prediksi%20Ekonomi%20atas%20Bidang-bidang%20Fungsional%20Perusahaan.png" alt="Dampak prediksi Ekonomi atas Bidang-bidang Fungsional Perusahaan.png" srcset="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Dampak%20prediksi%20Ekonomi%20atas%20Bidang-bidang%20Fungsional%20Perusahaan.png 866w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Dampak%20prediksi%20Ekonomi%20atas%20Bidang-bidang%20Fungsional%20Perusahaan.png 288w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Dampak%20prediksi%20Ekonomi%20atas%20Bidang-bidang%20Fungsional%20Perusahaan.png 768w" sizes="(max-width: 866px) 100vw, 866px" /></figure>

Gambar 3.1 Dampak Prediksi Ekonomi atas Bidang-bidang Fungsional Perusahaan Lihatlah bahwa semuanya ini terjadi karena perubahan dalam satu faktor saja, yaitu perubahan lapangan pekerjaan. Sebenarnya, banyak faktor ekonomi yang terlibat dan hubungan-hubungannya adalah kompleks. Objek dari analisis ekonomi adalah mengisolasikan dan menilai dampak dari faktor- faktor yang diyakini memengaruhi operasi perusahaan (Ball, et al, 2004).

1. Analisis Ekonomi Internasional

Ketika perusahaan memasuki pasar luar negeri, analisis ekonomi menjadi lebih rumit karena sekarang para manajer harus beroperasi dalam dua lingkungan baru: luar negeri dan internasional. Dalam lingkungan luar negeri, tidak hanya terdapat banyak ahli ekonomi, tetapi ekonomi tersebut juga sangat berbeda. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, kebijakan yang dirancang untuk kondisi ekonomi di suatu pasar mungkin tidak sesuai untuk kondisi ekonomi di pasar yang lain. Misalnya, kantor pusat mungkin mempunyai kebijakan yang mengharuskan cabang-cabangnya untuk menyimpan persediaan serendah mungkin. Sementara itu, kepala bagian keuangan mungkin menyatakan bahwa perusahaan hanya mengambil pinjaman dalam mata uang asing karena tingkat bunga yang lebih menguntungkan. Untuk negara-negara yang tingkat inflasi tahunannya rendah (0O sampai 15 persen), kebijakan ini biasanya berhasil. Akan tetapi, bagaimana dengan negara-negara, seperti Angola, yang tingkat inflasinya pada tahun 1995 sebesar 2.672 persen dan Turkmenistan dengan tingkat inflasi di atas 1.005 persen? Hal terakhir yang diinginkan oleh kantor pusat untuk cabang yang berada di negara-negara seperti ini adalah memiliki kas atau pinjaman dalam mata uang asing. Dengan demikian, kebijakan untuk pasar dengan tingkat inflasi tinggi merupakan kebalikan dari kebijakan yang diterapkan untuk negara-negara dengan tingkat inflasi yang rendah (lihat Tabel 3.1).

<figure class="wp-block-image size-full"><img loading="lazy" decoding="async" src="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Tingkat%20Inflasi%20Tahunan%20Untuk%20Beberapa%20Negara.png" alt="Tingkat Inflasi Tahunan Untuk Beberapa Negara.png" srcset="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Tingkat%20Inflasi%20Tahunan%20Untuk%20Beberapa%20Negara.png 866w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Tingkat%20Inflasi%20Tahunan%20Untuk%20Beberapa%20Negara.png 288w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Tingkat%20Inflasi%20Tahunan%20Untuk%20Beberapa%20Negara.png 768w" sizes="(max-width: 866px) 100vw, 866px" /></figure>

Di samping memantau lingkungan luar negeri, analis juga harus mengikuti tindakan-tindakan yang diambil oleh komponen-komponen dari lingkungan internasional, seperti pengelompokan regional (Uni Eropa/UE, North American Free Trade Agreement/NAFTA) dan organisasi-organisasi internasional (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB, International Monetary Fund/IMF, dan Bank Dunia). Perusahaan-perusahaan AS sangat memperhatikan kemajuan Uni Eropa dalam mencapai tujuan-tujuannya dan terhadap dampak yang akan ditimbulkannya terhadap hubungan perdagangan UE dengan AS. Mereka juga mengikuti dengan cermat kemajuan PBB dalam mengembangkan standar-standar polusi dunia, standar-standar kesehatan, dan seterusnya. Apa pun dari tindakan-tindakan ini dapat memengaruhi perusahaan secara serius. Analisis ekonomi internasional hendaknya juga memberikan data ekonomi mengenai pasar aktual ataupun prospektif. Sebagai bagian dari penilaian atas kekuatan-kekuatan kompetitif, banyak perusahaan memantau kondisi ekonomi dari negara-negara tempat para pesaing utamanya berlokasi karena perubahan kondisi bisa memperkuat atau memperlemah kemampuan para pesaing untuk bersaing di pasar dunia. Karena pentingnya informasi ekonomi bagi fungsi pengendalian dan perencanaan di kantor pusat, pengumpulan data dan pembuatan laporan harus menjadi tanggung jawab kantor induk (home office). Namun, karyawan yang ditempatkan di luar negeri (perwakilan cabang dan lapangan) diharapkan untuk memberikan sumbangan yang besar terhadap studi atas pasar mereka. Data dari kawasan-kawasan tempat perusahaan tersebut tidak memiliki perwakilan lokal biasanya kurang perinci. Pada umumnya, datanya diperoleh dari badan-badan nasional dan internasional. Laporan dari bank sentral atau internasional merupakan sumber yang sangat bagus tentang informasi ekonomi suatu negara. Sumber-sumber lain yang mungkin adalah kamar dagang AS yang berlokasi hampir di semua ibu kota negara-negara di dunia, pejabat-pejabat perdagangan di kedutaan-kedutaan AS, PBB, Bank Dunia, IMF, dan Organization for Economy Cooperation and Development (OECD) (Ball, et al, 2004).

2. Dimensi-dimensi Ekonomi

Untuk mengestimasikan potensi pasar dan untuk memberikan masukan kepada bidang-bidang fungsional lainnya dari perusahaan, para manajer memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor-faktor ekonomi dan sosio ekonomi. Supaya suatu area dapat menjadi pasar yang potensial, area tersebut harus mempunyai cukup orang yang mampu membeli produk-produk dari suatu perusahaan. Data sosio ekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli. Di antara dimensi-dimensi ekonomi yang penting adalah pendapatan nasional bruto (PNB), distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi individu, kepemilikan pribadi atas barang, investasi swasta, biaya tenaga kerja per unit, kurs, tingkat inflasi, dan suku bunga. Untuk materi mengenai kurs, tingkat inflasi, dan suku bunga, telah dijelaskan sebelumnya.

A. Pendapatan Nasional Bruto (Pnb)

Pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) merupakan penjumlahan dari seluruh barang dan jasa final yang dihasilkan. Produk domestik bruto (PNB dikurangi dengan pendapatan faktor luar negeri bersih) merupakan nilai-nilai yang digunakan untuk mengukur besarnya ukuran dari suatu perekonomian. GNI berkisar dari US$8,9 triliun untuk AS sampai US$0,2 miliar untuk Guinea Bissau. Apakah relevansi PDB atau GNI bagi para pelaku bisnis internasional? Apakah India, dengan GNI sebesar US$442 miliar, merupakan pasar yang lebih menarik dibandingkan dengan Denmark yang memiliki GNI sebesar US$171 miliar? Bayangkan reaksi para manajer yang menerima laporan yang menunjukkan proyeksi tingkat pertumbuhan riil yang tinggi dari PDB (gross domestic products/GDP) untuk Asia dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar enam persen. Mereka akan berkeinginan untuk memeriksa data tersebut per masing-masing negara di kawasan tersebut dan membandingkan tingkat pertumbuhannya dengan tingkat pertumbuhan kantor cabang mereka. Data tersebut mungkin mengindikasikan bahwa beberapa pasar tempat mereka tidak memiliki operasi perlu diselidiki. Tentu saja, ini baru merupakan langkah awal. Untuk membandingkan daya beli dari berbagai bangsa, para manajer juga perlu mengetahui berapa banyak orang kenaikan dalam PNB atau PDB.

<figure class="wp-block-image size-full"><img loading="lazy" decoding="async" src="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Presentase%20Bagian%20Pendapatan%20atau%20Konsumsi.png" alt="Presentase Bagian Pendapatan atau Konsumsi.png" srcset="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Presentase%20Bagian%20Pendapatan%20atau%20Konsumsi.png 866w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Presentase%20Bagian%20Pendapatan%20atau%20Konsumsi.png 288w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Presentase%20Bagian%20Pendapatan%20atau%20Konsumsi.png 768w" sizes="(max-width: 866px) 100vw, 866px" /></figure>

B. Gni/Kapita Dan Pdb/Kapita

Apa yang dapat kita pelajari dari PNB/kapita? Pada umumnya, dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilainya, semakin maju perekonomiannya. Akan tetapi, pada umumnya, tingkat pertumbuhan adalah lebih penting bagi para agen pemasaran karena tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan pasar yang berkembang dengan cepat yang selalu mereka cari. Sering kali, diberikan pilihan, apakah melakukan investasi di negara dengan PNB/kapita yang lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan yang rendah atau melakukan investasi di suatu negara dengan kondisi sebaliknya. Pada umumnya, manajemen akan memilih yang terakhir. Meskipun perbedaan-perbedaan dalam PNB/kapita mengatakan sesuatu tentang kesejahteraan relatif dari penduduk sebuah negara, informasi tersebut agak menyesatkan. Hal ini karena sedikit di antaranya memiliki bagian yang sama, yang diindikasikan oleh nilai tengah aritmatika. Estimasi kasar pertama atas daya beli harus dimurnikan dengan memasukkan data mengenai bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan secara aktual.

C. Distribusi pendapatan

Data tentang distribusi pendapatan dihimpun oleh Bank Dunia dari sejumlah sumber dan diterbitkan setiap tahun dalam World Development Indicators. Meskipun adanya kesulitan-kesulitan yang terkait dengan studi mengenai distribusi pendapatan, seperti praktik pengukuran yang tidak konsisten dan variasi yang luas dalam tingkat perwakilan dari sampel, data tersebut memberikan wawasan yang berguna bagi para pelaku bisnis. Alasannya sebagai berikut.

  1. Pada umumnya, pendapatan lebih terdistribusi secara merata di negara- negara yang lebih kaya meskipun terdapat variasi-variasi penting, baik antarnegara-negara maju maupun berkembang.
  2. Redistribusi pendapatan berjalan dengan sangat lambat sehingga data yang lebih lama masih bermanfaat.
  3. Kesenjangan pendapatan meningkat pada tahap awal pembangunan dengan kebalikan dari tendensi ini dalam tahap-tahap kemudian. Hal ini adalah benar, baik untuk negara maju maupun berkembang. Sebagai contoh, kesenjangan pendapatan Cina meningkat di wilayah-wilayah perkotaan dengan lebih dari 42 persen sepanjang periode 1988—1995 ketika perekonomian secara keseluruhan mengalami booming. Fakta bahwa kuintil menengah bertumbuh dengan mengorbankan 20 persentertinggi dan terendah. Hal itu menandakan kenaikan di keluarga-keluarga berpendapatan sedang yang sangat signifikan manfaatnya bagi para agen pemasaran. Tergantung pada jenis produk dan total populasi, kedua situasi (baik distribusi pendapatan yang relatif merata maupun yang tidak merata) dapat menggambarkan segmen pasar yang mungkin berkembang. Sebagai contoh, walaupun PNB Kosta Rika sebesar US$12,8 miliar, fakta bahwa hanya 20 persen populasi menerima lebih dari 50 persen total pendapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat sekelompok besar orang-orang yang merupakan pelanggan potensial untuk produk-produk mewah dengan volume rendah dan harga tinggi. Di pihak lain, terdapat pasar yang agak kecil (populasi 4 juta jiwa) untuk barang-barang dengan harga rendah yang memerlukan volume penjualan yang tinggi. Perhitungan sederhana ini didasarkan pada PNB, total populasi, dan distribusi pendapatan, mungkin mencukupi untuk menunjukkan bahwa suatu negara tertentu bukanlah pasar yang baik. Namun, apabila hasilnya tampak menjanjikan, analis akan melanjutkan menghimpun data mengenai konsumsi perorangan (Ball, et al, 2004).

D. Konsumsi perorangan

Salah satu bidang perhatian dari para agen pemasaran adalah cara-cara para konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan pribadi setelah dikurangi pajak) antara pembelian atas barang kebutuhan pokok dan nonpokok (esensial dan nonesensial). Para produsen dari alat-alat rumah tangga tahan lama misalnya ingin mengetahui jumlah yang dibelanjakan dalam kategori ini. Sementara itu, para produsen barang-barang yang merupakan kebutuhan nonpokok akan berminat terhadap besarnya pendapatan diskresioner (pendapatan bersih dikurangi dengan pembelian kebutuhan pokok) karena hal ini merupakan uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada produk-produk mereka. Untunglah pendapatan bersih dan jumlah yang dibelanjakan untuk pembelian kebutuhan pokok tersedia dari UN Statistical Year Book, sedangkan pendapatan diskresioner dapat diperoleh dengan cara mengurangkan jumlah total dari pos-pos ini dari pendapatan bersih. Pola-pola pengeluaran yang lebih perinci dapat ditemukan dalam World Development Indicators yang diterbitkan oleh Bank Dunia. Indikator-indikator lain yang menambah pengetahuan mengenai konsumsi perorangan adalah indikator-indikator yang berhubungan dengan (1) kepemilikan barang dan (2) konsumsi bahan-bahan kunci. Misalnya, pemakaian energi komersial per kapita berkaitan dengan ukuran dari sektor- sektor modern, yaitu wilayah-wilayah perkotaan, industri, dan kendaraan bermotor. Bank Dunia telah menemukan bahwa orang-orang dalam perekonomian berpendapatan tinggi menggunakan energi komersial hampir tujuh kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan yang digunakan oleh orang-orang dalam perekonomian yang berkembang. Kuantitas serta bauran dari energi merupakan indikator kasar dari tingkat pembangunan suatu negara.

E. Biaya Tenaga Kerja Per Unit

Satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesempatan atas investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja per unit (total biaya tenaga kerja langsung/unit yang diproduksi) yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang sekarang tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya-biaya ini dipantau secara ketat karena tiap negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda. Negara-negara dengan biaya tenaga kerja per unit yang meningkat secara lambat menarik perhatian manajemen karena dua alasan. Pertama, negara-negara tersebut merupakan prospek investasi bagi perusahaanperusahaan yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, negaranegara tersebut mungkin akan menjadi sumber persaingan baru di pasar dunia apabila perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama telah berlokasi di sana. Perubahan-perubahan dalam tingkat upah juga mungkin menyebabkan perusahaan multinasional yang memperoleh produk atau komponen dari sejumlah cabangnya mengubah sumber pasokannya.

Tahukah Anda? Nike, yang sama sekali tidak memproduksi sepatu yang dijual di AS, mulai menggunakan pabrik-pabrik Jepang pada tahun 1964. Ketika biaya tenaga kerja meningkat di sana pada pertengahan tahun 1970-an, perusahaan itu beralih ke pabrik-pabrik di Korea Selatan dan Taiwan. Kemudian, Nike menambahkan Thailand dan pada tahun 1989, negara itu merupakan sumber produksi kedua terbesar perusahaan. Akan tetapi, ketika biaya tenaga kerja di negara-negara itu meningkat, Nike mulai membeli lebih dari 50 pabrik di Indonesia dan Cina yang jumlahnya sekarang merupakan dua pertiga dari kebutuhan produksinya. Khawatir karena sepatu-sepatunya yang dijual dengan harga US$75 sampai US$100 (harga aceran) memiliki biaya sampai sebesar US$10 untuk biaya produksi dan pengapalan ke AS, Nike melakukan kontrak produksi di Vietnam. Sekarang, Nike bergantung pada Cina dan Vietnam untuk produk sepatu.

3. Dimensi Sosioekonomi

Definisi yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencakup informasi perinci mengenai atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan dimensi sosio ekonomi yang terdiri atas berikut ini (Ball, et al, 2004).

A. Populasi Total

Indikator yang paling umum untuk mengukur pasar potensial adalah karakteristik populasi pertama yang akan diperiksa oleh para analis. Mereka telah menemukan bahwa terdapat perbedaan yang amat besar dalam ukuran populasi. Penduduk di Cina dan India jumlahnya sampai 2.332, sedangkan untuk Svalbard dan Bassas da India tidak berpenghuni. Fakta bahwa banyak negara maju memiliki penduduk kurang dari 10 juta memperjelas ukuran populasi saja kurang tepat untuk mengukur kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Swiss, misalnya, dengan hanya 7,0 juta penduduk secara ekonomi jauh lebih penting dibandingkan dengan Bangladesh yang memiliki 128 juta penduduk. Jelaslah bahwa untuk melihat potensi pasar, harus banyak informasi yang diperlukan, tidak cukup hanya melihat besarnya populasi. Hanya untuk beberapa produk yang murah dan dikonsumsi secara massal saja, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, ukuran populasi memberikan dasar yang cukup kuat untuk mengestimasikan konsumsi. Untuk produk-produk yang tidak termasuk dalam kategori ini, populasi yang besar dan populasi yang meningkat pesat mungkin tidak menandakan suatu perluasan pasar yang segera. Namun, jika pendapatan bertumbuh terus, pada akhirnya paling tidak sebagian dari penduduk itu akan menjadi pelanggan. Pemahaman terhadap kecepatan terjadinya hal ini dapat diperoleh dengan cara membandingkan tingkat populasi penduduk dan PNB. Ketika PNB meningkat lebih cepat daripada populasi, ada kemungkinan terdapat pasar yang meningkat. Akan tetapi, jika pertumbuhan populasi lebih cepat dari pertumbuhan PNB, hal ini menunjukkan kemungkinan akan adanya penyusutan pasar, bahkan dapat menunjukkan suatu negara sebagai kawasan potensial terhadap konflik sosial dan politik. Kemungkinan ini diperkuat apabila suatu analisis terhadap sistem pendidikan mengungkapkan adanya peningkatan dalam lulusan teknik dan universitas. Kelompok-kelompok tersebut berharap memperoleh pekerjaan dan menerima gaji sebagai profesional. Ketika tidak diciptakan pekerjaan baru yang mencukupi untuk menyerap mereka, pemerintah dapat berada dalam kesulitan yang serius. Berbagai negara berkembang telah menghadapi kesulitan semacam ini, seperti Mesir dan India, yaitu dua contoh yang menonjol.

B. Distribusi Umur

Karena hanya sedikit produk yang dibeli oleh setiap orang, para agen pemasaran harus mengidentifikasikan segmen-segmen dari populasi yang paling potensial untuk pasar produk mereka. Untuk beberapa perusahaan, umur merupakan penentu yang penting dari ukuran pasar. Sayangnya, distribusi kelompok umur dalam populasi sangat berbeda. Pada umumnya, karena tingkat kelahiran dan kesuburan yang lebih tinggi, negara-negara berkembang memiliki penduduk berusia muda lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara industri. Persentase populasi tahunan rata-rata di masa lalu dan yang diestimasikan meningkat untuk negara-negara dikelompokan menurut pendapatan, sebagaimana ditunjukan pada Tabel 3.3 berikut ini.

<figure class="wp-block-image size-full"><img loading="lazy" decoding="async" src="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Rata-rata%20kenaikan%20populasi%20per%20tahun.png" alt="Rata-rata kenaikan populasi per tahun.png" srcset="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Rata-rata%20kenaikan%20populasi%20per%20tahun.png 866w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Rata-rata%20kenaikan%20populasi%20per%20tahun.png 288w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Rata-rata%20kenaikan%20populasi%20per%20tahun.png 768w" sizes="(max-width: 866px) 100vw, 866px" /></figure>

Populasi dari negara-negara berkembang berjumlah lebih dari tiga perempat jumlah penduduk dunia. Apa artinya hal ini bagi para pelaku bisnis? Di negara-negara maju, akan ada penurunan dalam permintaan terhadap produk-produk yang digunakan di sekolah-sekolah dan produkproduk yang dibeli oleh dan untuk anak-anak. Pasar yang lebih kecil untuk furnitur dan pakaian, tetapi terjadi peningkatan permintaan terhadap produkproduk perawatan medis dan produk-produk lain yang terkait, pariwisata, dan jasa-jasa keuangan. Perusahaan-perusahaan yang menghadapi penurunan permintaan akan produk-produk mereka harus mencari kenaikan penjualan di di negara-negara yang perekonomiannya berkembang yang distribusi umur adalah sebaliknya. Tingkat pertumbuhan yang tinggi di negara-negara berkembang akan menyediakan pasar untuk sistem transportasi, biji-bijian untuk makanan yang memberikan hasil yang lebih tinggi, pupuk, alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, dan seterusnya. Banyak kekuatan bertanggung jawab atas penurunan tingkat kelahiran. Pemerintah tentu saja mendukung berbagai program keluarga berencana (KB), tetapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan pendidikan yang baik bersama-sama dengan peningkatan status wanita, distribusi pendapatan yang lebih merata, dan tingkat urbanisasi yang lebih besar juga berperan dalam mengurangi besarnya ukuran keluarga tradisional. Faktanya, para ahli pernah menyatakan bahwa pengaruh gabungan dari program KB yang efektif dan pendidikan wanita di atas tingkat dasar sangat ampuh dalam mengurangi besarnya ukuran keluarga.

C. Keprihatinan Di Negara-Negara Maju

Sementara hal ini diterima dengan baik di negara-negara berkembang, seperti negara-negara di Afrika dan Timur Tengah yang memiliki tingkat kesuburan sampai delapan anak per wanita, penurunan tingkat kelahiran menimbulkan keprihatinan bagi pemerintah negara-negara industri. Bank Dunia melaporkan bahwa tingkat kesuburan di negara-negara ini berada jauh di bawah angka penggantian, yaitu sebesar 2,1 anak. Hanya AS dan Selandia Baru yang mempunyai tingkat itu. Banyak orang muda Eropa yang tidak menikah atau yang menikah terlambat dan memiliki sedikit anak. Uni Eropa pada saat ini memiliki tingkat pengangguran 11 persen, tetapi pada tahun 2025 diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga kerja. Pemerintah negara-negara Eropa harus menyediakan perawatan kesehatan dan pensiun untuk 22 persen penduduknya yang akan berusia di atas 65 tahun dan akan terdapat lebih sedikit wajib pajak yang bekerja. Situasi Jepang tampaknya bahkan lebih serius. Tingkat kesuburannya hanya 1,5 anak per wanita, jauh di bawah nilai pergantian penduduk 2,1. Pada tahun 2025, penduduk Jepang yang berusia 65 tahun atau lebih mencapai 25,7 persen dari jumlah penduduknya. Sementara itu, kelompok dengan usia yang sama (65 tahun ke atas) di AS hanya akan berjumlah 19,1 persen dari total penduduk. Kekurangan tenaga kerja telah menaikkan tingkat upah sampai titik rata-rata di Jepang sebesar UD$22 per jam, sedangkan upah rata-rata per jam di AS sebesar US$19.86 di AS. Pada tahun 2025, Jepang dengan penduduk lanjut usia yang tumbuh paling cepat di dunia industri akan memiliki penduduk berusia lanjut dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah anak-anak. Cadangan dana jaminan sosial pemerintah akan terkuras karena untuk biaya pensiun dan biaya kesehatan orang berusia lanjut. Diprediksikan, biaya tersebut akan menghabiskan 73 persen dari pendapatan nasional. Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, satu-satunya solusi adalah mengenakan pajak yang lebih tinggi dan mengurangi tunjangan-tunjangan. Suatu analisis yang dilakukan oleh Dewan Penasihat Perdana Menteri menyimpulkan bahwa apabila sistem yang ada sekarang tidak diubah, perekonomian akan runtuh. Fakta menunjukkan bahwa di banyak negara, para pensiunan akan membebani sistem jaminan sosial. Di negara-negara industri, tidak hanya biaya dari sistem jaminan sosial meningkat karena pertumbuhan jumlah pensiunan, tetapi terdapat lebih sedikit orang yang bekerja dan membayar ke sistem itu untuk mendukung mereka. Namun demikian, di negara-negara berkembang, terjadi hal sebaliknya. Tingkat kelahiran yang lebih tinggi mengakibatkan banyaknya penduduk berusia muda.

D. Kepadatan dan distribusi penduduk

Aspek-aspek kependudukan lain yang menjadi perhatian manajemen adalah kepadatan penduduk dan distribusi penduduk. Negara-negara berpenduduk padat cenderung membuat distribusi dan komunikasi produk menjadi lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan negara- negara yang kepadatan penduduknya rendah. Pakistan, dengan 169 penduduk per kilometer persegi, akan menjadi pasar yang lebih mudah dilayani dibandingkan dengan Kanada (tiga penduduk/kilometer persegi) atau Brasil (20 penduduk/kilometer persegi). Namun, perkiraan itu akan berbeda dengan perkiraan yang didasarkan pada nilai rata-rata aritmatis. Harus diketahui bagaimana penduduk ini terdistribusikan. Seseorang hanya perlu membandingkan persentase total penduduk perkotaan untuk mengetahui bahwa Kanada dan Brasil memiliki konsentrasi penduduk yang memfasilitasi proses pemasaran. Sementara itu, hanya 36 persen penduduk Pakistan yang tinggal di perkotaan, sedangkan persentase untuk Brasil dan Kanada masing-masing adalah 81 dan 77 persen. Sebuah fenomena penting yang mengubah distribusi penduduk adalah perpindahan dari desa ke kota yang terjadi di mana-mana, terutama di negara-negara berkembang. Perpindahan penduduk dari desa ke kota terjadi karena mereka mencari upah yang lebih tinggi dan hidup yang lebih nyaman. Suatu indikator yang menunjukkan sejauh mana perpindahan tersebut adalah perubahan dalam persentase penduduk perkotaan. Sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel 3.4, perpindahan terbesar ke kota terjadi di negaranegara dengan pendapatan rendah dan sedang. Hanya di empat negara terdapat aliran bersih dengan arah yang berbeda. Perpindahan ini sangat penting bagi para agen pemasaran karena penduduk kota yang kurang dapat memenuhi kebutuhan sendiri dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di kawasan perdesaan serta harus memasuki perekonomian pasar. Pemerintah kota juga menjadi pelanggan bagi peralatan yang akan memperluas layanan pemerintah kota untuk menangani arus penduduk.

<figure class="wp-block-image size-full"><img loading="lazy" decoding="async" src="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Perpindahaan%20dari%20pedesaan%20ke%20perkotaan.png" alt="Perpindahaan dari pedesaan ke perkotaan.png" srcset="https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Perpindahaan%20dari%20pedesaan%20ke%20perkotaan.png 866w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Perpindahaan%20dari%20pedesaan%20ke%20perkotaan.png 288w, https://canducation.com/content/images/modul/bisnis-internasional/m3/Perpindahaan%20dari%20pedesaan%20ke%20perkotaan.png 768w" sizes="(max-width: 866px) 100vw, 866px" /></figure>

Tahukah Anda? Wal-Mart memiliki masalah bahasa di kedua sisi perbatasan. Di negara tempat label dan komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris dan Prancis, perusahaan ritel tersebut hanya mengirimkan buletin berbahasa Inggris kepada penduduk Quebec yang 83 persen populasinya berbicara dalam bahasa Prancis. Setelah meminta maaf atas kesalahan ini, para pejabat Wal-Mart harus meminta maaf seminggu kemudian ketika perusahaan itu dikritik tajam karena memerintahkan para karyawan Kanada bekerja ekstra 12 jam seminggu tanpa mendapat bayaran dengan menggunakan memo yang juga hanya dalam bahasa Inggris. Satu bulan kemudian, perusahaan itu memiliki masalah dalam bahasa hukum di perbatasan yang lain ketika inspektur perdagangan Meksiko menutup sementara superstore-nya di Meksiko City dengan tuntutan bahwa perusahaan itu telah melanggar undang-undang berusia 40 tahun yang mengharuskan penjual membubuhkan label berbahasa Spanyol ke semua produk yang dipajang.

4. Rencana-Rencana Ekonomi Nasional

Sumber data ekonomi lain yang terbukti dapat bermanfaat bagi perusahaan, terutama untuk para agen pemasarannya, adalah rencana-rencana ekonomi nasional yang diterbitkan oleh banyak negara. Rencana-rencana tersebut berkisar dari rencana tahunan dan lima tahunan (dalam wujud anggaran) yang digunakan sebagai instrumen pengendali produksi oleh suatu negara, seperti Kuba, Vietnam, dan Cina, sampai rencana-rencana indikatif dari negara-negara lainnya. Daripada mencantumkan target-target produksi, rencana indikatif lima tahun berisi target-target, dasar yang ditetapkan oleh pemerintah, dan beberapa pernyataan kebijakan umum mengenai cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kemudian, pemerintah berupaya menggunakan alat-alat moneter dan fiskal yang biasanya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi dunia usaha sehingga target-target tersebut dapat dipenuhi. Favoritisme ini mungkin dinyatakan dalam banyak cara. Beberapa di antaranya meliputi konsesi pajak khusus bagi investor dan alokasi devisa (apabila devisa dikendalikan) untuk membeli barang-barang modal dan bahan baku yang diimpor (Firman, 2006).

a. Pendalaman kasus 1

Sebuah Big Mac Mampu Menghadapi Fluktuasi Kurs Valuta Asing McDonald's (Jepang) mengimpor banyak barang yang digunakan di restorannya di Jepang, termasuk bahan kentang goreng, kertas tisu, dan beberapa bahan yang digunakan untuk membuat hamburger Big Mac yang terkenal, seperti daging burger dan roti burger bertabur biji wijen. Oleh karena itu, pada awal tahun 1997, ketika nilai yen mencapai titik terendah dalam 44 bulan terakhir terhadap dolar AS, yaitu dari 80 ¥ per 1USD menjadi 122 ¥, diperkirakan bahwa biaya dalam yen untuk impor akan membengkak. Akibatnya, McDonald's terpaksa menaikkan harga Big Mac kepada pelanggannya. Akan tetapi, pada Januari, McDonald's memulai kampanye diskon harga hamburger selama 22 hari. Jadi, apakah McDonald's yang merupakan perusahaan internasional kebal terhadap dampak fluktuasi kurs mata uang? Tentu saja tidak. McDonald's tidak mampu mempertahankan harga, bahkan menurunkan harga Big Mac. Hal ini disebabkan oleh dua alasan. Pertama, McDonald's telah menandatangani kontrak forward dengan banknya yang memungkinkan McDonald's membeli dolar AS sampai akhir tahun 1997 seharga 103 yen. Kedua, sistem pembelian global McDonald's membeli lebih dari 19.500 restoran McDonald's di 101 negara sehingga memungkinkan McDonald's menekan harga karena membeli bahan baku dalam jumlah besar. McDonald's telah mengembangkan software untuk mencari dan mengidentifikasi pemasok-pemasok yang lebih murah. Sumber: Keyko Kambara, "International Manager," International Herald Tribune, 30 Januari 1997, hlm. 11, dalam Ball, et al, 2004.

b. Pendalaman kasus 2

Usaha Kecil Dalam Perekonomian Global Anda memiliki suatu perusahaan kecil, tetapi Anda tidak memiliki uang untuk menggaji seorang analis ekonomi. Namun, Anda memerlukan data ekonomi dan sosio ekonomi untuk membantu Anda merencanakan perluasan pasar. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh perusahaan multinasional besar. Apa yang dapat Anda lakukan? Apakah Anda memunyai komputer personal dengan hubungan internet? Gunakanlah itu untuk memperoleh informasi cuma-cuma yang sama dengan apa yang akan diperoleh analis yang akan Anda pekerjakan dan yang kemudian menagih Anda untuk jasa tersebut. Andaikan sampai sekarang Anda telah membatasi diri Anda sendiri dalam pasar AS, tetapi karena Anda telah membaca NAFTA, Anda ingin tahu mengenai kemungkinan untuk melakukan perluasan ke pasar-pasar Kanada dan Meksiko. Keduanya merupakan tetangga dan relatif mudah untuk dicapai. Dapatkah Anda menemukan informasi tentang bagaimana melakukan bisnis dengan negara-negara tersebut melalui internet? Untuk laporan cuma-cuma melalui internet mengenai tren ekonomi, aturan-aturan perdagangan, dan standar-standar, pergilah ke the Canada Commercial Guide di www.usatrade.gov/website/. Di situ, terdapat bagian pemasaran dengan bantuan bagi para pengekspor AS untuk menemukan agen-agen dan distributor, untuk mengirimkan produk-produk lewat pos, serta untuk mendirikan kantor di Kanada. Untuk statistik perdagangan, geografi, dan budaya, pergilah ke http:// canada.gc.ca/main-e.html. Untuk memperoleh data tentang Meksiko, kunjungi www.latinworld.com/ norte/mexico/index.html dalam prediksi ekonomi dan komentar mengenai keuangan Meksiko secara ekstensif. Universitas Texas memiliki situs yang bagus sekali, yaitu Business and Finance in Latin America. Sumber-sumbernya dikelola oleh negara. Untuk Meksiko, pergilah ke www.lanic.utexas.edu/la/region/business dan kemudian kliklah Mexico NAFTA. Sekurang-kurangnya ada 25 situs yang berbeda pada lokasi ini dengan informasi yang berguna untuk bisnis Anda. Anda juga dapat menghubungi bagian perdagangan (commercial section) dari kedutaan AS di Mexico City yang menawarkan jasa-jasa untuk perusahaan yang ingin melakukan bisnis di Meksiko. Hubungilah langsung situs University of Texas atau langsung ke www.uscommerse.org.mx./. Situs lain, www.zonalatina.com, bahkan akan menyediakan lebih banyak informasi. Dengan informasi yang Anda peroleh dari situs-situs ini, Anda akan mampu memutuskan apakah Anda ingin memasuki pasar-pasar internasional yang baru atau tidak. Informasi mengenai rencana dan anggaran pembangunan nasional dilaporkan secara teratur dalam publikasi, seperti Bisnis Internasional dan Business America. Atase perdagangan di kedutaankedutaan AS dan kamar dagang AS di luar negeri adalah sumber-sumber informasi tambahan.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

  1. Berikanlah contoh suatu analisis ekonomi internasional untuk seorang manajer ketika perusahaan memasuki pasar luar negeri!
  2. Sebutkan dan jelaskan dimensi-dimensi ekonomi yang telah Anda pelajari!
  3. Sebutkan dan jelaskan dimensi-dimensi sosio ekonomi yang telah Anda pelajari! Petunjuk Jawaban Latihan 1) Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, coba Anda lihat kembali halaman 3.3. Silakan Anda pelajari halaman 3.21—3.25 untuk menjawab pertanyaan ini.
  4. Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, silakan Anda pelajari halaman 3.26—3.30.

RANGKUMAN

Berbagai bidang fungsional dari suatu perusahaan memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor ekonomi dan sosio ekonomi. Dimensi-dimensi ekonomi yang lebih penting di antaranya adalah PNB, PNB/kapita, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi perorangan, investasi swasta, biaya tenaga kerja, dan data keuangan, seperti kurs, tingkat inflasi, suku bunga, dan jumlah utang luar negeri dari suatu negara. Dimensi sosio ekonomi yang utama adalah jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan, distribusi umur, kepadatan penduduk, dan distribusi penduduk. Para agen pemasaran harus mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan diskresionernya karena ini adalah uang yang dikeluarkan untuk produk-produk mereka. Mereka juga harus menggunakan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) untuk memahami daya beli yang sebenarnya dari suatu negara. Para konsumen di suatu negara yang PDB-nya tampak terlalu rendah untuk menjadi pasar yang aktif mungkin memiliki daya beli diskresioner ketika PDB yang didasarkan atas kurs pasar dikonversi menjadi PDB berdasarkan PPP. Tingkat upah per jam, khususnya jika dinyatakan dalam dolar AS, berubah agak cepat. Ada tiga faktor yang menyebabkannya: (1) perubahan riil dalam kompensasi, (2) perubahan dalam produktivitas, dan (3) perubahan dalam kurs. Utang luar negeri yang besar mungkin mengindikasikan bahwa pemerintah akan memberlakukan pengendalian devisa atas dunia usaha di negerinya. Apabila sebagian besar dari penerimaan ekspor negara itu digunakan untuk membayar utang luar negerinya, hanya sedikit yang tersisa yang akan dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan di negara itu untuk membayar impor bahan baku, komponen yang digunakan dalam produknya, dan mesin-mesin produksi. Pemerintah dapat memberlakukan pengendalian harga dan upah. Juga, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan dapat membeli sebagian utang yang didiskonto untuk memperoleh mata uang lokal dengan kurs yang menguntungkan. 3)Tingkat kelahiran sedang menurun di hampir seluruh negara di dunia karena (1) pemerintah menyediakan program-program keluarga berencana, (2) wanita melanjutkan pendidikannya dan menikah kemudian, serta (3) tingkat urbanisasi yang lebih besar memungkinkan wanita untuk menjadi pekerja dan mandiri yang memengaruhi penundaan perkawinan. Rencana ekonomi nasional memberikan wawasan mengenai harapan pemerintah. Dalam perekonomian yang direncanakan secara terpusat, rencana nasional sering kali merupakan ekuivalensi dari studi pasar. Banyak negara maju dan berkembang menggunakan rencana indikatif untuk menetapkan tujuan dan menyediakan pernyataan kebijakan umum mengenai bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

  1. Berikut ini yang merupakan dimensi sosio ekonomi dalam analisis ekonomi internasional adalah .... A. pendapatan nasional bruto B. distribusi pendapatan C. kepemilikan pribadi atas barang D. populasi total
  2. Nilai-nilai yang digunakan untuk mengukur besarnya suatu perekonomian negara adalah .... A. PDB B. GNI C. GDP D. pendapatan negara
  3. Sebuah fenomena penting yang mengubah distribusi penduduk adalah perpindahan dari desa ke kota yang terjadi di mana-mana, terutama di negara-negara berkembang. Fenomena itu disebut .... A. urbanisasi B. transmigrasi C. birokrasi D. imigrasi
  4. Salah satu keprihatinan di negara-negara maju adalah .... A. penghasilan yang tinggi B. jumlah penduduk laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan C. tingkat kelahiran yang menurun D. tingkat kelahiran yang tinggi
  5. Berkenaan dengan kepadatan dan distribusi penduduk, kecenderungan membuat distribusi dan komunikasi produksi menjadi lebih sederhana dan lebih murah dilakukan oleh .... A. negara berpenduduk rendah B. negara berpenduduk padat C. negara berpendapatan rendah D. negara berpendapatan tinggi Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kekuatan Fisik Dan Lingkungan Dalam Lingkup Bisnis Internasional

Karakteristik fisik suatu bangsa adalah yang paling menentukan masyarakat ataupun alat-alat yang digunakan untuk memasok kebutuhannya. Sebenarnya, unsur-unsur fisik bukanlah kekuatan karena bersifat pasif, kecuali pada bencana alam (seperti gempa bumi, banjir, dan angin topan). Meskipun demikian, ada persamaannya dengan kekuatan- kekuatan yang tidak dapat dikendalikan dan yang diuraikan dalam bagian ini. Dampaknya tidak konstan, tetapi pengaruhnya besar terhadap cara orang mengorganisasi kegiatannya. Kekuatan fisik merupakan satu-satunya faktor yang memengaruhi kemanusiaan. Namun demikin, faktor-faktor budaya, politik, dan ekonomi lebih penting daripada faktor-faktor fisik dalam menentukan penggunaan tanah dan sifat dasar perekonomian. Coba Anda terangkan mengenai perbedaan yang besar antara Cina Tenggara dan bagian tenggara AS! Dengan lingkungan-lingkungan fisiknya yang sangat mirip, tetapi ada perbedaan yang besar dari segi penduduk, kebudayaan, dan penggunaan tanahnya. Barangkali alasan terpenting untuk mempertimbangkan unsur-unsur fisik sebagai kekuatan yang tidak dapat dikendalikan adalah unsur-unsur itu memiliki banyak aspek kekuatan lingkungan luar negeri. Para manajer harus menyesuaikan strategi mereka untuk mengompensasikan perbedaanperbedaan di antara pasar-pasar dengan kekuatan fisiknya, persis seperti yang mereka lakukan untuk kekuatan-kekuatan lainnya yang tidak dapat dikendalikan. Meskipun ruang lingkup geografi sangat luas, masih dimungkinkan untuk memilih beberapa elemen utama yang signifikan bagi para pelaku bisnis, yaitu (1) lokasi, (2) topografi, (3) iklim, dan (4) sumber daya alam. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing elemen tersebut (Ball, et al, 2004).

A. Lokasi

Di mana letak suatu negara, siapa tetangganya, dan apa ibu kota serta kota-kota besarnya seharusnya merupakan bagian dari pengetahuan umum bagi semua pelaku bisnis internasional. Lokasi adalah penting karena merupakan faktor untuk menerangkan politik dan hubungan perdagangan sebuah bangsa. Banyak di antaranya yang secara langsung memengaruhi beroperasinya suatu perusahaan. Kedekatan geografis sering kali merupakan alasan pokok terjadinya perdagangan di antara bangsa-bangsa. Mitra dagang terbesar dan terbesar ketiga dari AS, yaitu Kanada dan Meksiko, terletak di perbatasannya. Penyerahan barang-barang lebih cepat dan biaya angkut lebih rendah sehingga penjual lebih murah untuk melayani para pelanggannya. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa begitu banyak perusahaan AS yang memiliki pabrik di Meksiko. Kedekatan geografis selalu merupakan faktor utama dalam pembentukan kelompok perdagangan, seperti Uni Eropa, EFTA, dan Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA). Kelompok yang disebutkan terakhir, mulai efektif pada 1 Januari 1994, telah menciptakan blok perdagangan yang terdiri atas 362 juta orang dan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$6 triliun. Kedekatan ke pasar juga merupakan alasan mengapa penjualan produk Jepang ke Association of South East Asian Nation/Perhimpunan Bangsabangsa Asia Tenggara (ASEAN) melebihi dua kali lipat dari penjualannya ke AS ataupun Eropa. Karena lebih dekat ke Jepang, Cina dapat mengambil alih sebagian dari penjualan kedelai dan gandum ke Jepang yang sebelumnya dipasok oleh AS. Tahukah Anda dari mana asalnya buah anggur, persik, dan frambus segar yang dijual di pasaran AS pada musim dingin? Ya, benar dari Cile. Buah segar tersebut diimpor dari Cile ke AS yang rata-rata mendekati US$1 miliar per tahun. Hal ini dimungkinkan karena Cile terletak di belahan bumi bagian selatan yang musim tanamnya kebalikan dengan negara AS (Ball, et al, 2004).

B. Topografi

Mari kita coba melihat beberapa fitur permukaan bumi utama untuk memberikan gambaran mengenai apa yang seharusnya dicari oleh para pelaku bisnis. Fitur-fitur permukaan tanah, seperti pegunungan, dataran, padang pasir, dan badan-badan air, memberikan kontribusi terhadap perbedaan-perbedaan dalam struktur perekonomian, kebudayaan, sosial, dan politik, baik di antara bangsa-bangsa maupun di antara wilayah-wilayah di dalam suatu negara. Distribusi fisik dibantu oleh beberapa fitur, tetapi terhambat oleh fitur-fitur lain. Perbedaan-perbedaan dalam topografi mungkin mengharuskan suatu produk diubah. Misalnya, pengaruh ketinggian terhadap produk-produk makanan mulai terlihat pada ketinggian di atas 3.000 kaki sehingga produsen campuran kue harus mengubah instruksi pemanggangan. Selain itu, mesin-mesin pembakaran internal mulai kehilangan tenaga yang cukup besar pada ketinggian 5.000 kaki sehingga mengharuskan produsen yang menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin untuk mengganti dengan mesin-mesin yang lebih besar.

1. Pegunungan Dan Dataran Rendah

Pegunungan merupakan hambatan yang cenderung memisahkan dan menghalangi pertukaran dan interaksi, sedangkan daerah yang rata (dataran dan plato) memudahkannya. Sejauh mana pegunungan berfungsi sebagai hambatan? Hal itu tergantung pada ketinggian, luas, panjang, dan ketidakrataan daerahnya serta apakah terdapat lembah yang dapat ditempuh. Sebuah contoh dari hambatan ini adalah Pegunungan Himalaya. Perjalanan untuk menempuhnya begitu sulit sehingga transportasi antara India dan Cina harus melalui air atau udara dan tidak melalui darat. Perbedaan yang tajam antara budaya penduduk Indo-Melayu yang tinggal di selatan pegunungan itu dengan budaya bangsa Cina yang tinggal di sebelah utara merupakan bukti dari efektivitas Pegunungan Himalaya sebagai penghambat. Dengan cara yang serupa, Alpen, Karpatia, Balkan, dan Pireni telah sejak lama memisahkan budaya Mediteranian dan budaya Eropa Utara.

2. Pegunungan Membagi Pasar

Suatu masalah yang lebih besar bagi para pelaku bisnis ditimbulkan oleh bangsa-bangsa yang terbagi oleh jajaran pegunungan menjadi pasar-pasar regional yang lebih kecil. Masing-masing dengan industri, iklim, budaya, dialek, dan kadang-kadang bahasa yang berbeda-beda.

3. Konsentrasi Penduduk

Pegunungan-pegunungan juga menciptakan konsentrasi penduduk, baik karena iklimnya lebih menyenangkan pada ketinggian yang lebih besar maupun karena pegunungan merupakan hambatan bagi perpindahan penduduk. Misalnya, hampir 80 persen penduduk Kolombia bertempat tinggal di dataran tinggi sebelah barat (yang luasnya hanya sepertiga luas wilayah negara itu) karena iklim di sana sedang. Sebanyak 80 persen dari 175 juta penduduk Brasil menempati areal pantai seluas 300 mil yang dipisahkan dari bagian lain negeri itu oleh suatu jajaran pegunungan. Kecuali di daerah tropis, kepadatan penduduk umumnya menurun dengan meningkatnya ketinggian. Jika Anda akan menempatkan peta populasi di atas peta topografi, area-area kosong di peta populasi umumnya bertepatan dengan area-area yang memiliki ketinggian yang lebih besar. Sebagai contoh, 90 persen penduduk Swiss bertempat tinggal di suatu daerah sempit di kaki pegunungan Alpen. Alasannya, penduduk yang padat memerlukan perdagangan, manufaktur, dan pertanian yang semuanya bergantung pada transportasi yang baik dan kemudahan komunikasi yang dapat dijangkau oleh dataran itu.

4. Gurun Pasir dan Hutan Tropis

Gurun pasir dan hutan tropis, seperti pegunungan, memisahkan pasar, meningkatkan biaya transportasi, dan menciptakan konsentrasi penduduk.

5. Padang Pasir

Lebih dari sepertiga permukaan bumi terdiri atas wilayah yang kering dan setengah kering. Terletak di pantai-pantai di mana angin bertiup dari daratan, dan di pedalaman di mana pegunungan atau jarak yang jauh menyebabkan angin kehilangan kelembapannya sebelum mencapai wilayah itu. Setiap benua memiliki daerah-daerah semacam ini, dan setiap pantai barat antara 20 dan 30 derajat di utara atau selatan khatulistiwa beriklim kering. Karena penduduk, tumbuhan-tumbuhan, dan binatang harus memperoleh air untuk hidup, maka padang pasir, iklim dan tumbuhan juga merupakan padang pasir bagi manusia. Hanya di mana terdapat sumber air yang besar, seperti di Mesir, terdapat konsentrasi penduduk.

6. Hutan Hujan Tropis

Tumbuh-tumbuhan dapat merupakan hambatan yang efektif terhadap pembangunan ekonomi dan permukiman manusia, terutama apabila digabungkan dengan iklim yang keras dan tanah yang gersang. Hal ini terjadi di hutan hujan tropis dunia yang terletak di lembah Amazon, Asia Tenggara, dan Kongo. Kecuali di bagian-bagian tertentu dari Asia Barat dan Jawa, kawasan ini merupakan daerah yang penduduknya sedikit dan secara ekonomi tidak begitu berkembang. Misalnya, hutan hujan yang terbesar di antara semuanya—Amazon di Brasil—disebut sebagai salah satu padang pasir terbesar di dunia karena kepadatan penduduknya yang rendah. Meskipun area ini meliputi lebih dari 1 juta mil persegi (seperempat dari daerah daratan AS) dan merupakan separuh dari wilayah Brasil, area tersebut hanya dihuni oleh empat persen penduduk negeri itu. Hanya gurun pasir sebenarnya yang memiliki kepadatan penduduk lebih rendah daripada Amazon yang hanya memiliki kepadatan penduduk sebesar satu orang per mil persegi.

7. Badan-badan Air

Fitur permukaan tanah tidak seperti pegunungan, padang pasir, dan hutan tropis. Fitur permukaan tanah merupakan daya tarik bagi penduduk dan memfasilitasi transportasi. Peta populasi dunia jelas memperlihatkan bahwa badan-badan air telah menarik lebih banyak orang dibandingkan dengan daerah-daerah yang jauh dari air. Daerah-daerah berpenduduk padat yang tidak bertepatan dengan sungai atau danau pada umumnya terletak di dekat laut. Anda dapat melihat dari peta populasi bahwa penduduk berkumpul di sekitar Amazon, Kongo, Mississippi, Saint Lawrence, dan Great Lakes. Di Eropa, dataran Po (Italia) dan Rhine itu mudah dikenali. Demikian pula sungai-sungai yang melintasi padang pasir, seperti Nil, Indus (Pakistan), Tigris-Efrat (Irak), dan Amu Darya (Asia Tengah), meskipun sungai-sungai tersebut lebih penting untuk air irigasi dan tanah subur yang dibawanya daripada untuk transportasi. Badan-badan air merupakan faktor penting karena memberikan akses yang murah ke pasar-pasar di pedalaman berbagai negara karena dapat digunakan sebagai sarana transportasi.

8. Jalan-Jalan Air Di Darat

Sebelum adanya pembangunan jalan kereta api, angkutan air merupakan satu-satunya alat transportasi praktis dan ekonomis untuk mengangkut barang-barang dalam jumlah besar dan jarak jauh. Transportasi air tetap masih bertahan walaupun telah dibangun jalan kereta api. Meskipun arti penting relatifnya terhadap kereta api telah berkurang di mana-mana, tetapi jalan air Sungai Rhine merupakan sistem lalu lintas air di darat yang terpenting di dunia.

C. Iklim

Suhu udara dan hujan atau salju merupakan elemen kekuatan fisik yang cukup penting. Iklim merupakan faktor penting karena dapat menetapkan batas-batas mengenai apa yang dapat dilakukan oleh manusia, baik secara fisik maupun ekonomi. Ketika terdapat iklim yang ekstrem, di situ terdapat sedikit permukiman penduduk. Akan tetapi, ketika iklimnya serba memungkinkan, pada umumnya terdapat kelompok-kelompok penduduk yang besar. Meskipun demikian, iklim tidaklah bersifat menentukan, tetapi iklim memungkinkan terjadinya pembangunan. Faktor-faktor yang bukan bersifat iklim, seperti kandungan mineral, akses ke suatu wilayah, organisasi ekonomi dan politik, tradisi budaya, serta ketersediaan modal dan perkembangan teknologi, juga merupakan faktor yang penting, di samping iklim dalam pengembangan perdagangan dan manufaktur. Iklim yang serupa terjadi di ketinggian dan posisi kontinental yang sama. Suatu wilayah yang didominasi oleh air akan semakin sedang iklimnya. Sebagai contoh, bagian barat daya AS dan barat daya Eropa, dengan ketinggian yang sama dan keduanya dipengaruhi oleh laut, memiliki iklim yang sejuk dan basah. Australia bagian tenggara, Selandia Baru, dan sebagian Afrika Selatan berada pada ketinggian yang sama dan dekat dengan laut. Negara-negara tersebut juga memiliki iklim yang sejuk dan basah. Pada ekstrem yang lain, Kansas dan Asia Tengah yang berada jauh dari laut dan berada pada ketinggian yang sama beriklim kering dan mempunyai musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang panas sekali.

1. Iklim dan Pembangunan

Selama berabad-abad, para penulis telah menggunakan perbedaan iklim untuk menjelaskan perbedaan dalam pembangunan manusia dan ekonomi. Mereka menyatakan bahwa pembangunan ekonomi dan intelektual yang terbesar telah terjadi di iklim sedang dari Eropa bagian utara dan AS. Hal ini disebabkan iklim yang kurang dari itu membatasi energi manusia dan mental. Meskipun demikian, para agen pemasaran tidak harus tertipu oleh alasan etnosentris ini, yang gagal menjelaskan perbedaan dalam tingkat teknologi yang digunakan oleh penduduk di timur laut Amerika Utara dan penduduk di Eropa pada tahun 1600-an. Jelas, ada faktor-faktor lain yang terlibat, seperti revolusi industri, besarnya populasi, dan lokasi. Ini tidak berarti bahwa iklim sama sekali tidak berpengaruh atas pembangunan ekonomi. Berbagai studi yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa banyak faktor yang bertanggung jawab atas keterbelakangan dari hampir semua negara tropis karena iklim tropis. Panas yang terus-menerus dan kurangnya suhu musim dingin untuk membatasi reproduksi dan pertumbuhan alang-alang, rumput-rumputan, virus, serangga, unggas, dan parasit mengakibatkan rusaknya tanam-tanaman, matinya ternak, dan orang-orang yang terjangkit penyakit-penyakit yang melemahkan. Betapa pun suram kedengarannya, hal itu masih ada harapan. Bank Dunia menunjukan bahwa teknik-teknik untuk mengendalikan hewan pengganggu dan parasit telah tersedia. Sekali hal ini tercapai, karakteristik yang sekarang sangat merusak daerah tropis di Afrika akan memberikan keunggulannya yang besar bagi zona-zona beriklim sedang dalam pertanian. Pendapatan yang dihasilkannya akan menciptakan pasar di daerah tropis di Afrika yang dengan mudah dapat melampaui pasar yang ada di Timur Tengah ketika harga minyak berada di puncaknya.

2. Implikasi Iklim Bagi Para Pelaku Bisnis

Perbedaan dalam kondisi iklim di antara pasar-pasar perusahaan dapat mempunyai dampak yang signifikan atas bauran produknya. Misalnya, mesin-mesin pembakaran internal yang dirancang untuk iklim sedang pada umumnya membutuhkan kapasitas pendinginan ekstra dan pelumas khusus untuk menghadapi temperatur yang lebih tinggi di daerah tropis. Barang- barang yang membusuk pada kelembapan yang tinggi memerlukan kemasan khusus dan lebih mahal. Mesin-mesin yang beroperasi dalam kondisi berdebu memerlukan perlindungan khusus terhadap debu dan seterusnya. Apabila terdapat iklim yang ekstrem di suatu pasar dan produknya sensitif terhadap suhu udara atau kelembapan, perusahaan harus rnemproduksi dan menyimpan dua versi yang berbeda untuk memenuhi seluruh pasar. Musim dingin yang parah, seperti di Kanada, atau hujan lebat pada musim hujan yang jatuh di utara Australia dan India, dapat mengganggu distribusi barang. Hal ini mungkin mengharuskan perusahaan untuk menyimpan persediaan yang sangat besar di pasar-pasar utamanya untuk mengimbangi keterlambatan pengiriman dari pabrik. Kondisi tersebut tentu saja mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (Ball, et al, 2004).

D. Sumber Daya Alam

Apakah sumber daya alam itu? Tidak ada definisi yang umum diterima di antara simbol para profesional yang bekerja di bidang tersebut. Seorang ahli geografi ekonomi terkenal, Yoseph H. Butler, mengemukakan, "Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, termasuk kebutuhan ekologi dasar akan air, makanan, pakaian, dan perumahan, manusia melakukan produksi barang dan jasa dengan melakukan ekstraksi terhadap sumber daya alam dari lingkungan." Ia menambahkan bahwa ketiga sektor lingkungan alam menyediakan bahan baku, yaitu bagian bumi yang padat, bagian air, dan atmosfer. Untuk tujuan ini, sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diberikan oleh alam tempat manusia bergantung. Beberapa jenis utama sumber daya alam yang penting bagi para pelaku bisnis adalah energi dan mineral-mineral nonbahan bakar.

1. Energi

Selama perang Arab-Israel pada tahun 1973, para pengekspor minyak Arab menggunakan embargo minyak terhadap beberapa negara dan ancaman embargo terhadap negara-negara lain yang bertujuan memperoleh dukungan politik dari Eropa Barat. Menyadari adanya dampak embargo tersebut, yang tentu saja akan berpengaruh pada dunia industri dan pertahanan nasionalnya yang bergantung pada impor minyak, AS dan negara-negara pengimpor minyak lainnya memprakarsai kampanye menghemat bahan bakar mineral ke seluruh dunia sekaligus mencari sumber-sumber energi baru. Invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990 yang diikuti oleh Operasi Badai Gurun mengingatkan industri-industri dan para pejabat pemerintah mengenai pentingnya usaha untuk melanjutkan pencarian sumber-sumber minyak baru, baik yang konvensional maupun yang inkonvensional.

A. Sumber Konvensional

Menurut beberapa analis, dunia sedang menuju kondisi krisis minyak. Namun, menurut sumber-sumber lain, terdapat beberapa cadangan yang dapat bertahan sampai 50 tahun mendatang pada tingkat konsumsi sekarang ini. Estimasi atas cadangan minyak berubah karena (1) penemuan- penemuan baru terus dilakukan di bidang-bidang yang telah terbukti dengan bantuan teknologi pencari prospek yang disempurnakan dan (2) pemerintah telah membuka diri bagi negaranya untuk dilakukan eksplorasi dan produksi, seperti negara-negara bekas Uni Soviet yang memperbolehkan eksploitasi komersial atas cadangan-cadangan di bawah Laut Kaspia. (3) Teknik-teknik baru, seperti injeksi uap dan air panas, memungkinkan para produsen memperoleh output yang lebih banyak dari sumur-sumur yang telah beroperasi. Dengan demikian, hal itu dapat meningkatkan jumlah yang diperoleh dari suatu ladang minyak. (4) Peralatan otomatis yang lebih murah menurunkan biaya pengeboran, seperti kepala sumur yang diletakkan di dasar lautan menggantikan anjungan-anjungan pengeboran lepas pantai yang mahal. Hal ini memungkinkan sebuah perusahaan melakukan penemuanpenemuan berukuran lebih kecil, tetapi menguntungkan. Jika tidak menguntungkan, hal itu tidak akan disentuh oleh perusahaan.

B. Sumber Inkonvensional

Berbagai sumber inkonvensional dari minyak sintetis di antaranya adalah (1) pasir minyak, (2) serpihan batu yang mengandung minyak (oil bearing shale), (3) batu bara, dan (4) gas alam. Sebagaimana diketahui, dua sumber yang terakhir juga digunakan tanpa konversi ke minyak sintetis untuk menghasilkan energi.

1) Pasir minyak

Salah satu sumber minyak inkonvesional adalah pasir minyak yang banyak terdapat di Athabasca, Alberta, Kanada. Pasir tersebut, yang mengandung bitumin (bahan mentah seperti ter), dapat menghasilkan sekitar 38 persen (800.000 barel per hari) produksi minyak mentah Kanada. Sementara itu, perusahaan-perusahaan minyak selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Estimasi terakhir menyatakan bahwa produksi pasir minyak akan mencapai 1,8 juta barel per hari pada tahun 2015 dan akan menyumbangkan lebih dari 25 persen minyak mentah yang dihasilkan oleh Kanada. Dengan harga sekarang sebesar US$1,00 per barel, biaya ekstraksi bitumen dapat bersaing dengan biaya ekstraksi minyak mentah konvensional. Minyak yang dapat diperoleh secara ekonomis dari pasir minyak Kanada dengan teknik ekstraksi yang ada sekarang ini diperkirakan berjumlah 300 miliar barel. Hal ini berarti dapat melebihi cadangan minyak di Arab Saudi yang notabene sebagai produsen minyak mentah konvensional terbesar di dunia. Suatu teknologi baru, yang dinamakan steam-assisted gravity drainage (SAGD), akan memungkinkan produsen untuk mengeksploitasi sumber daya tambahan yang terlalu dalam untuk ditambang dari permukaan. Para spesialis industri mengharapkan bahwa pasir minyak tersebut akan mampu memasok sampai 50 persen minyak mentah Kanada pada tahun 2025 dengan biaya kurang dari US$7 per barel. Walaupun biaya ekstraksi lebih rendah dengan teknologi yang baru tersebut, biaya ekstraksi ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya ekstraksi minyak mentah konvensional yang diproduksi oleh produsen Timur Tengah (US$2,50/barel) dan produsen AS (US$3,50—%4,50/barel).

2) Serpihan batu yang mengandung minyak (oil-bearing shale)

Serpihan yang mengandung minyak (oil shale) adalah nama yang diberikan pada batuan sedimen yang berbutir halus yang menghasilkan 25 liter atau lebih hidrokarbon cair per ton batu apabila dipanaskan sampai suhu 500°C. Sumber terbesar dari material ini adalah area tiga negara, yaitu Utah, Colorado, dan Wyoming. Akan tetapi, potensi ini belum dikembangkan karena ketersediaan minyak konvensional yang lebih murah, masalah lingkungan hidup dari pembuangan limbang batu, dan diperlukannya jumlah air yang besar untuk pemrosesannya. Karena Australia tidak swasembada dalam minyak mentah, dua perusahaan minyak lokal bergabung dengan Suncor, perusahaan dari Kanada. mereka membangun pabrik awal yang menggunakan teknologi Kanada untuk memproses cadangan yang sangat besar di negara itu. Suatu teknologi baru sedang diuji, yaitu teknologi ini akan meminimalkan bahaya bagi lingkungan karena tidak ada bahan kimia yang diperlukan. Hanya sejumlah kecil energi yang dibutuhkan dan tidak ada limbah yang terkontaminasi. Pabrik tersebut, ketika telah dikembangkan secara penuh, dapat memproduksi lebih dari 200.000 barel minyak mentah per hari.

3) Batu Bara

Ketika banyak negara menolak untuk menjual minyak mentah ke Afrika Selatan karena kebijakan apartheidnya, pemerintah negeri itu mendirikan sebuah pabrik untuk memperoleh minyak dari batu bara dengan menggunakan proses yang dikembangkan di Jerman. Sasol, nama perusahaan itu, menggunakan lebih dari 40 juta ton batu bara bermutu rendah yang tidak digunakan lagi. Proses ini dimulai dengan pabrik gasifikasi (pengubahan menjadi gas), yaitu batu bara berada di bawah tekanan dan temperatur yang tinggi, lalu dengan adanya uap air dan oksigen, dikonversi menjadi gas mentah. Setelah pendinginan dan pemurnian, gas tersebut melalui suatu proses konversi dengan temperatur tinggi ataupun rendah dapat menghasilkan komponen-komponen kimia yang bernilai tinggi dan minyak sintetis. Hampir semua arus minyak tersebut disalurkan ke suatu penyulingan untuk diubah menjadi bensin, elpiji, solar, dan bahan avtur.

4) Gas alam

Anda melihat dalam proses konversi batu bara menjadi cairan tadi bahwa gas dimurnikan melalui proses konversi untuk menjadi cairan. Perusahaanperusahaan minyak selalu menghadapi masalah pembuangan cadangan gas yang besar dan terisolasi sehingga sulit dikelola secara ekonomis untuk dapat mendatangkan keuntungan. Namun, mengubah gas menjadi cairan memungkinkannya untuk diproduksi secara menguntungkan dan dipindahkan dengan biaya yang lebih murah ke pasar dunia. Dengan menggunakan proses Sasol, perusahaan minyak dapat memanfaatkan gas yang jika tidak ada pemanfaatannya akan dibakar. Proses Sasol juga menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan jika diproduksi menggunakan metode penyulingan lain. Pada tahun 1999, Chevron membentuk suatu usaha patungan dengan Sasol untuk penggunaan teknologi pencairan gasnya di seluruh dunia. Perusahaan baru itu sedang membangun pabrik pencairan gas (gas to liquid/GTL) untuk Nigerian National Petroleum Company. Pabrik berkapasitas 33.000 barel per hari itu harus sudah menghasilkan pada tahun 2005. Shell, Exxon, dan BP Amoco juga sedang mengusahakan teknologi yang sama.

2. Mineral Nonbahan Bakar

Meskipun perhatian dunia telah dipusatkan pada penemuan sumbersumber energi baru, terdapat juga sumber-sumber mineral lain yang dikhawatirkan oleh banyak pemerintahan dan industri. Hampir semua khrom, mangan, platina, dan vanadium dunia diproduksi di Afrika Selatan dan bekas Uni Soviet. Khrom dan mangan sangat diperlukan untuk memperkeras baja. Platina merupakan katalis yang penting dalam proses penyulingan minyak dan digunakan dalam pengubah katalitik otomotif. Vanadium digunakan untuk membentuk campuran logam titanium untuk ruang angkasa dan untuk memproduksi asam belerang. AS bergantung pada Afrika Selatan untuk memasok 79 persen platina, 78 persen khrom, 4.1 persen mangan, dan 20 persen vanadium. Meskipun Afrika Selatan tidak pernah mengancam menghentikan ekspor logam-logam strategis tersebut, para pemimpin pemerintahan dan industri cukup menyadari bahwa apabila sumber Afrika Selatan hilang, masyarakat industri besar di dunia akan sangat bergantung pada mantan musuh-musuh komunis mereka untuk memasok, baik pada waktu perang maupun damai (Ball, et al, 2004).

a. Pendalaman kasus 1

Mengapa Swiss Membuat Jam? Produk jam, renda, ukiran, cokelat, keju, mesin-mesin yang bekerja sangat tepat, dan obat-obatan merupakan produk-produk yang diproduksi di Swiss. Semuanya memiliki nilai yang tinggi. Produk-produk buatan Swiss dikenal karena kualitasnya dan kekuatan-kekuatan fisik merupakan sebab utama mengapa barang-barang tersebut diproduksi di Swiss. Untuk memahami mengapa demikian, pertimbangkanlah hal-hal berikut ini. (1) Sebagian besar daerah Swiss merupakan pegunungan dengan sedikit tanah datar; (2) Swiss dekat dengan dataran rendah yang berpenduduk padat di Eropa Barat; (3) transportasi melalui pegunungan untuk memasarkan barang-barang ini relatif mahal; dan (4) Swiss secara praktis tidak memiliki sumber-sumber mineral. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan sumber-sumber bahan baku lokal dan biaya transportasi yang tinggi adalah mengimpor bahan baku dalam jumlah kecil, memberikan nilai tambah yang tinggi, dan mengekspor produk jadi yang ringan. Swiss telah melakukan hal ini secara tepat dengan membuat produk jam. Mereka mengimpor baja dari Swedia yang bermutu tinggi dalam volume yang kecil dengan harga 40 sen per ons. Kemudian, mereka mengubahnya menjadi gerakan jam yang dijual dengan harga $60 per ons. Karena ringannya, biaya transportasi ke pasar produk jam ini menjadi relatif rendah. Mesin-mesin yang bekerja sangat tepat dan produk obat-obatan merupakan produk-produk lain yang memerlukan bahan baku impor minimal. Untuk semua produk tersebut, penekanannya pada nilai tambah dari proses produksi didasarkan pada keahlian, kecermatan, dan tradisi. Meskipun lereng-lereng Swiss tidak mendukung banyak pertanian, hal itu memadai untuk memelihara ternak sapi dan kambing. Produksi susu tidak menjadi masalah, tetapi membawanya ke pasar-pasar utama di luar Swiss merupakan masalah. Susu cair volumenya relatif besar dibandingkan dengan nilainya dan biaya transportasinya mahal. Oleh karena itu, para peternak melakukan hal yang sama terhadap susu, seperti apa yang dilakukan oleh pembuat jam terhadap bajanya, yaitu mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi. Para peternak memproses susu difokuskan untuk menjadi keju. Para pembuat keju Swiss harus bersaing dengan produsen keju dari dataran rendah yang lebih dekat dengan pasar-pasar. Karena itu, mereka harus bersaing atas dasar reputasi dan kualitas tinggi yang telah mereka tingkatkan dengan cermat. Pasokan susu yang sangat banyak menjadi faktor pendukung produk lainnya, seperti cokelat susu. Swiss mengimpor cokelat mentah dan mengubah susu menjadi produk lain yang bernilai tinggi. Tentu saja, produsen Swiss membayar biaya transportasi yang lebih tinggi untuk mengangkut gula dan cokelat ke negerinya serta untuk mengirimkan produk jadi ke luar negaranya, dibandingkan dengan biaya transportasi yang dikeluarkan oleh Hershey di Pennsylvania. Sekali lagi, produk Swiss harus mempunyai keunggulan karena harganya lebih tinggi untuk mengimbangi biaya transportasi yang besar. Bagaimana dengan bordir dan ukiran? Kekuatan fisik bertanggung jawab juga untuk ini. Turunnya salju dan temperatur yang sangat rendah di musim dingin Swiss meninggalkan para peternak dan istri-istri mereka dengan sedikit pekerjaan. Pekerjaan satu-satunya yang diperlukan adalah memberi makan binatang dengan rumput kering yang telah disimpan. Untuk membantu melewatkan waktu dan memperoleh sedikit uang, wanita Swiss membuat bordiran, sedangkan prianya mengukir gambar-gambar dan jam kukuk. Sumber: Rhoads Murphey, The Scope of Geography, edisi kedua (Skokie, IL: Rand McNally, 1973), hilm. 65-67, dalam Ball, et al, 2004.

B. Pendalaman Kasus 2

Topografi Dan Perdagangan Spanyol Untuk kasus Spanyol, terdapat lima wilayah yang terpisah. Perbedaanperbedaan budaya di antara dua dari kelima wilayah tersebut, yaitu negeri Katalonia dan Basku, begitu besar sehingga keduanya memiliki bahasa dan dialek yang berbeda. Masing-masing mempunyai kelompok minoritas cukup besar yang ingin melepaskan diri dari Spanyol untuk membentuk negara sendiri. Meskipun orang-orang Basku dan Katalan dapat berbahasa Spanyol, ketika mereka berada di antara sesamanya, mereka menggunakan bahasanya sendiri yang sama sekali tidak dimengerti oleh orang-orang Spanyol yang lain, baik dalam perdagangan maupun di rumah. Perbedaan bahasa seperti ini tentu menimbulkan permasalahan. Para manajer berbahasa Spanyol tidak memperoleh empati dari para pekerja lokal. Sementara itu, perwakilan penjualan yang berbicara bahasa lokal bekerja lebih efektif. Selain itu, perbedaan bahasa akan meningkatkan biaya promosi karena harus mempersiapkan materi dalam bahasa Basku, Katalan, dan Spanyol supaya lebih efektif. Keresahan politik biasa terjadi di antara orang-orang Basku di perbatasan sebelah utara Spanyol-Prancis dan orang-orang Katalan di perbatasan sebelah selatan Spanyol-Prancis. Sejak tahun 1968, sekelompok teroris bersenjata yang disebut ETA yang merupakan akronim bahasa Bas untuk tanah air dan kemerdekaan Basku, telah membunuh sekitar 800 orang. Sebagian besar adalah anggota angkatan keamanan yang mengampanyekan kemerdekaan negara Basku. Mereka mendapatkan dana serangannya dari perusahaan lokal dengan mengancam agar membayar "pajak revolusi" atau dengan menculik orang-orang bisnis yang kaya untuk mendapatkan uang tebusan. ETA mengakhiri gencatan senjatanya dengan Pemerintah Spanyol pada Desember 1999, setelah berlangsung selama 14 bulan. Pada September 2000, kaum separatis Basku telah membunuh 12 orang, dua di antaranya di Madrid dan satu di Malaga. Perdana Menteri Jose Maria Aznar mengatakan dalam suatu konferensi pers, "Gerombolan teroris telah mengakibatkan keanekaragaman iklim di seluruh negeri." Iklim tersebut berkisar dari iklim panas dan lembap pada tingkat permukaan laut (dengan rata-rata temperatur sebesar 82° di Baranquila) sampai iklim dingin dan kering di pegunungan dengan ketinggian 10.000 kaki dan tertutup salju (50° di Bogota). Bayangkan masalah-masalah produksi dan persediaan yang disebabkan oleh perbedaan tersebut bagi satu produsen yang harus menghasilkan suatu produk dan kemasan yang berbeda untuk masing-masing zona. Suatu produk dengan pendinginan dan lubrikasi yang memadai untuk zona dengan suhu menengah akan berfungsi dengan baik di Bogota, tetapi mungkin sangat buruk (kurang berfungsi) di Baranquila. Demikian juga sebuah mesin yang digerakkan dengan mesin pembakaran internal mungkin mempunyai kinerja yang baik di Baranquila, tetapi sangat kurang bertenaga di Bogota yang memiliki ketinggian 10.000 kaki. Karena kondisi iklim ini tidak aneh bagi Kolombia, para analis pasar sebaiknya memeriksa peta topografi untuk melihat negara-negara tropis yang memiliki kombinasi dataran rendah dan pegunungan. Apabila produk-produk perusahaan tidak akan berfungsi dengan baik di iklim yang ekstrem, produk tersebut harus didesain ulang atau perusahaan sebaiknya menghindari pasar ini (Ball, et al, 2004).

c. Pendalaman kasus 3

Usaha Kecil Dalam Perekonomian Global Bayangkan sebuah komputer yang menggunakan teknik perhitungan saraf yang meniru cara kerja otak manusia untuk menemukan deposit mineral. Suatu perusahaan kecil berusia sembilan tahun, Neural Technolo- gies, bekerja sama dengan suatu perusahaan pertambangan utama Australia dan telah membuat software yang dapat menganalisis data eksplorasi mentah. Kemudian, mendeteksi dan memprioritaskan segala sesuatu yang abnormal yang dapat menunjukkan adanya deposit-deposit baru. Beberapa metode pengindraan jarak jauh yang canggih, seperti pemetaan satelit, yang digunakan oleh para ahli geologi dalam survei-survei mereka, menghasilkan volume data yang sangat besar sehingga harus disaring melalui prosedur yang mahal dan membosankan untuk mengidentifikasi prospek pertambangan. Para ahli geologi harus bergerak cepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari sejumlah survei yang berbeda sebelum mereka dapat menetapkan daerah-daerah untuk pengeboran percobaan. Biasanya, perusahaan pertambangan membayar sejumlah biaya kepada pemerintah guna memperoleh izin untuk menguji deposit-deposit mineral. Perusahaan itu hanya memperoleh waktu yang terbatas untuk memutuskan apakah perusahaan sebaiknya mengembangkan tanah itu atau mengembalikannya ke pemerintah. Proses menganalisis data dari areal seluas 300 mil persegi oleh tim ahli geologi dapat memakan waktu selama enam bulan dengan biaya sebesar US$100,000. Biasanya, mereka akan mempelajari sekurang-kurangnya enam perangkat data survei yang mencakup geofisika, topografi, gravitasi, dan geokimia dari udara, kemudian memplot dan memeriksanya di atas meja berlampu. Komputer dengan software konvensional tidak dapat menayangkan secara simultan semua data untuk interpretasi dan expert system yang biasa sangat bergantung pada pendapat subjektif. Neural Technologies menggunakan pendekatan yang berbeda. Software tersebut, yaitu prospect explorer, dapat dijalankan di komputer personal biasa. Para ahli geologi menggunakan teknik interogasi dan fasilitas pencari untuk melihat lebih dalam lagi informasi perinci yang akan dianalisis. Menggunakan prospect explorer untuk menganalisis data survei 50 kali lebih cepat dibandingkan dengan metode manual. Menurut direktur American Institute of Mining, software tersebut menghasilkan "revolusi terbesar di industri pertambangan dalam 25 tahun terakhir". Sumber: "Rich Seam for Neural Systems," Financial Times, 11 Desember 1996, hlm. 10, dalam Ball, et al, 2004.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kekuatan fisik dan lingkungan serta bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis internasional!
  2. Jelaskan bagaimana lokasi suatu negara menjadi sangat penting bagi keberhasilan bisnis internasionalnya!
  3. Coba analisis apa saja dampak yang dapat disebabkan oleh perbedaan iklim suatu negara terhadap kehidupan ekonominya! Petunjuk Jawaban Latihan Untuk dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan ini, coba Anda pahami kembali dengan melihat halaman 3.37. Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, silakan Anda pelajari halaman 3.38. Coba Anda pelajari kembali halaman 3.42—3.44 agar dapat menjawab pertanyaan ini.

RANGKUMAN

Lokasi suatu negara adalah faktor penting dalam hubungan politik dan perdagangan negara tersebut. Misalnya, Austria yang terletak di perbatasan Eropa bagian timur ataupun barat telah menjadi perantara keuangan antara dua kawasan dan juga kantor-kantor pusat regional untuk berbagai perusahaan internasional yang memiliki operasi di Eropa Timur. Dua mitra dagang utama AS, yaitu Kanada dan Meksiko, terletak di perbatasannya. Permukaan tanah memberikan kontribusi terhadap perbedaan ekonomi, budaya, politik, dan sosial di antara bangsa-bangsa dan di antara daerah-daerah di suatu negara. Pegunungan memisahkan bangsa-bangsa menjadi pasar wilayah yang lebih kecil dan sering kali memiliki budaya, industri, dan iklim yang berbeda. Adakalanya bahasanya juga berbeda. Gurun pasir dan hutan tropis bertindak sebagai halangan bagi manusia, barang, dan gagasan-gagasan. Perbedaan-perbedaan dalam kondisi iklim di antara pasar-pasar perusahaan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap bauran pemasarannya. Produk yang dijual untuk digunakan di bagian utara Kanada mungkin memerlukan proteksi terhadap cuaca dingin, sedangkan produk yang sama, apabila digunakan di daerah tropis, mungkin memerlukan pendinginan ekstra untuk menahan hawa panas. Hujan musiman yang lebat mengharuskan perusahaan menyimpan persediaan besar karena kesulitan dalam mengisi kembali persediaan ketika cuaca buruk. Adanya penemuan suatu sumber energi baru atau pengurangan biaya untuk memproduksi suatu sumber alternatif dapat menawarkan kepada perusahaan suatu kesempatan untuk menghemat pemakaian energi. Penemuan minyak atau mineral baru mungkin memberikan kepada suatu negara penghasilan baru yang pada gilirannya dapat menjadikannya sebagai pelanggan yang berharga bagi perusahaan internasional, seperti yang terjadi di Timur Tengah ketika harga minyak mentah naik tiga kali lipat. Di pihak lain, coba bayangkan apa yang akan terjadi terhadap penghasilan negara-negara penghasil minyak apabila hidrogen menjadi bahan bakar yang ekonomis.

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

  1. Beberapa elemen ruang lingkup geografi yang signifikan bagi para pelaku bisnis adalah .... A. lokasi, iklim, dan cuaca B. sumber daya alam dan sumber daya manusia C. topografi dan sumber daya manusia D. lokasi, iklim, dan topografi
  2. Peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara sangat penting untuk menentukan kebijakan perusahaan seperti di bawah ini, kecuali .... A. kebijakan tenaga kerja B. kebijakan pembiayaan perusahaan C. kebijakan mengendalikan pasar D. kebijakan pemasaran produk
  3. Fenomena ketika tingkat jaminan sosial kepada jumlah pensiunan yang tinggi dengan sedikit orang yang bekerja terjadi pada .... A. negara berkembang B. negara industri C. negara miskin D. negara praindustri 3)
  4. Informasi tentang perpindahan penduduk itu penting bagi pemasaran untuk memasuki pasar karena .... A. penduduk desa lebih sulit memenuhi kebutuhannya B. penduduk kota lebih sulit memenuhi kebutuhannya C. penduduk kota dan desa tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya D. penduduk kota dan desa sama-sama mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
  5. Perusahaan multinasional dapat memengaruhi kebudayaan di negara perusahaan beroperasi. Berikut ini yang bukan merupakan pengaruh perusahaan tersebut adalah .... A. meningkatkan standar hidup masyarakat lokal B. memperkenalkan produk/jasa perusahaan C. pengenalan teknologi baru D. menentukan dan mengendalikan pasar Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Glosarium

Glosarium

Apresiasi

Suatu peningkatan nilai mata uang domestik terhadap nilai mata uang asing.

Arbitrase valuta asing (foreign exchange arbitrage)

Mengacu pada perbedaan mata uang asing saat harganya rendah dan menjualnya pada saat harganya tinggi. Lebih jelasnya, aktivitas pembelian atau penjualan produk, termasuk valuta asing, di suatu tempat pada saat yang sama menjual atau membeli produk tersebut di tempat lain dengan tingkat harga yang lebih menguntungkan.

Cadangan devisa (foreign exchange reserves)

Simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter yang bertugas untuk menjaga, dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri.

Depresiasi

Suatu penurunan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing.

Iklim (climate)

Keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama/konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

Intervention currency

Mata uang yang digunakan oleh sebuah negara untuk mengintervensi pasar mata uang asing.

Kurs spot

Kurs antara dua mata uang untuk penyelesaian dalam dua hari bisnis.

Kurs forward

Kurs antara dua mata uang untuk penyelesaian di masa yang akan datang, biasanya waktunya 30, 60, 90, atau 180 hari.

Produk domestik bruto (PDB)

Nilai total seluruh barang dan jasa yang diproduksi secara domestik, tidak termasuk pendapatan faktor bersih dari luar negeri.

Sumber daya alam (natural resources)

Semua kekayaan berupa benda mati ataupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu sumber daya alam materi, sumber daya alam hayati, sumber daya alam energi, sumber daya alam ruang, dan sumber daya alam waktu.

Topografi (topography)

Studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain, seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), serta asteroid. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identitas jenis lahan.

Trading at a premium

Apabila kurs forward dari suatu mata uang lebih kuat daripada kurs spotnya.

Trading at a discount

Apabila kurs forward dari suatu mata uang lebih lemah daripada kurs spotnya.

Vehicle currency

Mata uang yang digunakan sebagai kendaaraan perdagangan internasional.

Daftar Pustaka

Ball, Donald A., et al. 2004. Bisnis Internasional Buku Satu, terj. Syahrizal Noor. Jakarta: Salemba Empat. Firman. 2006. Modul Bisnis Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka. Mudrajad, Kuncoro. 1996. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE. Rusdin. 2002. Bisnis Internasional dalam Pendekatan Praktek. Bandung: Alfabeta. Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.