Modul 1 - TEORI AKUNTANSI EKSI 4415

KEGIATAN BELAJAR 1

Sejarah Penyebaran Akuntansi

Saat ini perkembangan akuntansi dipenuhi keyakinan akuntansi pembukuan berpasangan dimulai pada 1494 oleh luca pacioli. Bennedeto contrugli telah menuliskan hal serupa Penelitian oleh hamid et.Al yang diperkuat montgomery watt menyatakan bahwa pada abad kesepuluh kantor pemerintahan muslim telah membuat pembukuan berpasangan.

A. Evolusi Pembukuan Berpasangan

Sejarah pencatatan keuangan:

  1. Peradaban Kaldea-babilonia, Asiria dan Samaria. Sistem pemerintahan pertama di dunia yang membuat sistem tulisan tertua dan pembuatan catatan usaha tertua
  2. Peradaban Mesir
    Para penulis membuat poros berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen
  3. Peradaban Cina
    Akuntansi pemerintahan yang canggih selama dinasti Chao (1122-256 sm)
  4. Peradaban Yunani
    Zenon manajer estat appolunius memperkenalkan akuntansi pertanggungjawaban
  5. Peradaban Roma
    Memiliki hukum yang mengharuskan pembayar pajak membuat laporan posisi keuangan

B. 7 Prakondisi Bagi Timbulnya Pembukuan Yang Sistematik (Litleton, 1966)

Pembukuan Yang Sitematik Disebabkan Kondisi Penemuan Dan Perkembangan:

  1. Seni Menulis
  2. Aritmetika
  3. Kekayaan Pribadi
  4. Uang
  5. Literasi Kredit
  6. Perniagaan
  7. Modal.

KEGIATAN BELAJAR 2

Perkembangan Akuntansi              

A. Perkembangan Akuntansi Di Amerika

1. Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Manajemen memberi kontribusi yang dominandalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi. Peran manajemen ini menimbulkan konsekuensi sebagai berikut:
a. Pragmatik solusi tidak didukung teori
b. Lebih fokus pada penentuan pajak atas laba dan minimasi pajak atas laba
c. Teknik akuntansi fokus pada perataan laba
d. Masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijakan manajemen
e. Perusahaan dapat mengadopsi teknik akuntansi yang berbeda pada masalah yang sama

Peristiwa Yang Mengkoreksi Dampak Atas Pengembangan Teknik Akuntansi Oleh Manajemen

  • William Z Ripley dan JMB Hoaxley menuntut peningkatan standar pelaporan keuangan
  • Adolf A Berle dan Gardiner C Means meminta perlindungan para investor
    pada 1917, american institute of accountants mendirikan board of examiner membuat ujian cpa yang seragam pembahasan atas kos bunga, overhead pada kos produksi sebagai konsekuensi investasi pada produksi yang memberi cos yang besar pada industri
  • FEDERAL TRADE COMMISION meminta kos penjualan, beban bunga dan biaya administrasi tidak dimasukkan dalam dalam kos overhead
  • Revenue Act 1913 menghitung pajak penghasilan atas dasar pembayaran dan penerimaan kas

2. Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)
Fase ini ditandai dengan berdirinya institusi seperti securities and Exchange Commisions/SEC dan pernyetujuan “prinsip-prinsip umum” oleh AIA dan peran Committee On Accounting Procedures.
Berikut peristiwa penting yang terjadi:

  • Tahun 1934, konggres Amerika membentuk SEC untuk melaksanakan aturan investasi federal
  • George o may mengusulkan agar AICPA/ American Institute Of Certified Public Accountant melakukan kerjasama dengan bursa saham
  • Tahun 1938, AICPA memutuskan Committee On Accounting Procedures/CAP untuk menetapkan standart-standart yang mengeliminasi praktik akuntansi yang dicurigai dan menimbulkkan pertanyaan

3. Fase Kontribusi Profesional (1959-1973)

  • Fase ini ditandai dengan beralihnya peran CAP yang dibubarkan pada 1958 karena ketidakberhasilan dalam mempersempit perbedaan dan inkostitensi dalam penyiapan penyajian informasi keuangan.
  • Tahun 1959 AICPA mendirikan The Accounting Principle Board/APB dan The Accounting Reseach Division/ARD yang mengajukan pernyataan tertulis tentang prinsip-prinsip akuntansi berterima umum berdasarkan penalaran deduktif .

4. Fase Politisasi (1973-sekarang)

  • Hongren menyatakan bahwa penetapan standar akuntansi merupakan produk temuan logis dan empiris sekaligus tindakan politis. Hal ini karena penetapan standar merupakan keputusan sosial.
  • Standar menetapkan batasan-batasan prilaku yang harus diterima oleh pihak-pihak yang dipengaruhi FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan politis untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi dan lembaga yang diakui oleh publik untuk menetapkan astandar-standar tersebut.

B. Perkembangan Akuntansi Di Indonesia

1. Dekade jaman penjajahan - 1955

  • Pada masa ini ditandai dengan pengaruh pembukuan Belanda karena penguasaan ekonomi di tanah air. Gelar akuntan diperoleh dari Vereniging Academisch Govermade Accountants/VAGA dan belajar di Sekolah Tinggi Dagang (Handels Hogeschool) di Roterdam
  • Pada abad 18-19, akuntan Belanda mendominasi karena perusahaan 80% berasal dari Belanda. Prof. Dr. Abutari adalah orang pertama yang meraih gelar Doktor pada tahun 1932. Sampai tahun 1945 masih 5 orang Indonesia yang bergelar akuntan (Abutari, Tio Po Tjang, Tan Eng Oen, Tang Siu Tjhan, Tan Kwie Liang dan The Tik Him). Pada masa penjajahan Jepang, kekosongan tenaga dibidang akuntansi , Jepang mendirikan kursus keuangan oleh departemen keuangan
    Tahun 1946-1958, Kantr Akuntan Belanda masih mendominasi praktik akuntan di Indonesia

2. Dekade tahun 1955-1980

  • 23 Desember 1957 didirikan Ikatan Akuntan Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo. Saat itu, akuntansi masih bercorak Belanda karena para hali masih berasal dari lulusan Belanda.
  • Karena konflik Irian Barat antara Indonesia dan Belanda, banyak mahasiswa Indonesia yang dikirim belajar ke Amerika.
  • Pada masa pemerintahan M. Hatta dikeluarkan UU No. 34 Tahun 1954 yang berdampak hanya perguruan Tinggi Negeri yang bisa mendidik calon Akuntan dan pendidikan mengarah ke pendidikan Akuntan Publik
  • Tahun 1967, saat keterbukaan investasi asing di Indonesia, para investor asing membawa masing-masing praktik akuntansi dari negaranya masing-masing ke Indonesia. Hal ini menyebabkan akuntan publik dari berbagai negara hadir di Indonesia seperti Arthut and Young/1967, SyCip, Gorres, Velayo and Co/1968 dll
  • Perusahaan Indonesia juga mamakai jasa akuntan dari luar negeri.

3. Dekade tahun 1980-2000

  • Pada 1980. PTS dapat mengeluarkan gelar akuntan setelah melalui Ujian Negara Akuntan/UNA
  • Tahun 1990, IAI meminta pada negara agar UU No. 34 Tahun 1964 dicabut sehingga menghapus perbedaan pada PTS dan perluasan pendidikan profesional tidak hanmya terbatas pada akuntan publik.
  • Tahun 1989, diputuskan untuk memperoleh gelar akuntan harus melalui kelulusan Sarjana Ekonomi melalui UU No. 21 tahun 1989.
  • Tahun 1997, untuk mengajukan ijin praktik akuntan publik harus melalui Ujian Sertifikasi Akuntan Publik/USAP

**4. Dekade tahun 2001-2010 **

  • SK Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan lulusan S1 Akuntansi PTN dan PTS dapat mengikuti pendidikan PPA/Pendidikan Profesi Akuntansi.
  • Bagi PTN yang menghasilkan akuntan akan dibatasi sampai dengan 31 Agustus 2004.
    PPA dapat diadakan oleh PTN dan PTS yang memenuhi syarat. Yang direkomendasikan oleh IAI.
  • 22 Mei 2007, IAI melaksanakan konggres luar biasa yang menuntaskan transformasi organisasi.**

5. Dekade tahun 2011-sekarang

  • Pada 5 April 2011, DPR mengesahkan RUU Akuntan Publik menjadi UU
  • IAI merupakan organisasi profesi yang paling solid di Indonesia.
  • IAI memberi kontribusi positif dalam pengembangan mutu pendidikan akuntansi, penyediaan standar akuntansi bagi dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi massa.
  • Mendukung pelaksanaan good governance dalam dunia bisnis dan pemerintahan
  • IAI dituntut beradaptasi dalam perkembangan akuntansi regional dan internsional
  • IAI masih memiliki tugas menuntaskan RUU Pelaporan keuangan utntuk memperjelas tanggunjgawab perusahaan dan emiten, RUU Akuntan Publik yang menjadi dasar eksistensi dan perlindungan profesi akuntansi
  • IAI mengawal implementasi konfergensi IFRS yang dimulai pada 2012
  • Jumlah akuntan publik masih sedikit sedangkan kebutuhan jasa akuntan semakin meningkat serta persaingan dengan akuntan asing.
  • IAI masih dihadapkan pada kasus korupsi yang masih banyak dan merupakan lemahnya pengawasan para akuntan internal
    Lahirnya UU No. 5 tahun 2011 tentang akuntan publik