PIE - Pengangguran - Materi Terbaru - 1

Materi Pengantar Ilmu Ekonomi – Pengangguran

Pengangguran

Tingkat Pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak bekerja.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah persentase orang dewasa yang berada dalam angkatan kerja.

Tingkat pengangguran alamiah adalah tingkat pengangguran normal, yang disekitarnya jumlah pengangguran berfluktuasi.
Pengangguran siklis adalah deviasi pengangguran dari tingkat alamiahnya.
Pekerja Putus Asa adalah pekerja yang ingin memperoleh pekerjaan namun telah menyerah karena tidak kunjung berhasil mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran friksional yang terjadi karena mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan selera masing- masing pekerja memerlukan waktu. Contoh: Nanda lulusan SI Akuntansi lalu ditawari pekerjaan jaga warnet, namun Nanda menolaknya dan memilih menganggur terlebih dahulu sampai diterima bekerja sabagai Akuntan do sebuah perusahaan. Cara mengatasinya adalah dengan memperluas informasi lowongan pekerjaan.

Pengangguran Struktural yang terjadi karena banyaknya pekerjaan yang tersedia di berbagai pasar tenaga kerja tidak cukup bagi semua orang yang ingin bekerja. Bisa juga disebabkan karena tenaga kerja tidak memiliki pendidikan, keahlian dan juga kekuatan untuk bekerja. Cara mengatasinya adalah dengan menambah lapangan pekerja, dan juga mengadakan pelatihan kepada tenaga kerja.

Pencarian Kerja adalah proses menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan seleranya.

Baca Juga : PIE – Tabungan, investasi dan Sistem Keuangan


Mengapa Pengangguran Friksional https://canducation.com/pie-pengangguran/pengantar-ilmu-ekonomi/tidak dapat dihindari?
Pengangguran friksional tidak dapat dihindari karena perekonomian selalu berubah. Dahulu, empat perusahaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di AS adalah perusahaan kapas, wol, pakaian laki-laki, dan kayu. Saat ini empat perusahaan terbesar adalah perusahaan mobil, pesawat terbang, komunikasi dan komponen elektronik. Ketika terjadi masa peralihan ini, lapangan pekerjaan tercipta di beberapa perusahaan dan berkurang di beberapa perusahaan lain. Saat masa peralihan inilah mantan pekerja perusahaan yang mengalami penurunan harus kehilangan pekerjaan dan mencari pekerjaan baru.


Kebijakan Publik Mengenai Tenaga Kerja

  1. Tunjangan Pengangguran
    Tunjangan pengangguran adalah program pemerintah yang melindungi pendapatan pekerja secara sebagian ketika mereka menjadi pengangguran. Karena pemberian tunjangan pengangguran dihentikan ketika mereka yang menganggur mendapatkan pekerjaan baru, hal ini cenderung menyebabkan mereka tidak terlalu mau berusaha mencari pekerjaan baru dan cenderung menolak tawaran yang kurang menarik. Sehingga, tunjangan pengangguran ini cenderung menaikkan angka pengangguran.
  2. Peraturan Upah minimum
    Upah minimum ini akan menyebabkan terjadinya pengangguran structural.
Pengangguran

Dalam pasar tenaga kerja, besarnya upah yang menyeimbangkan permintaan dan penawaran adalah We. Pada titik tersebut jumlah penawaran dan permintaan tenaga kerja sama dengan Le. Bandingkan apabila upah berada di atas keseimbangan, mungkin karena peraturan upah minimum, jumlah penawaran tenaga kerja meningkat menjadi Ls, sendangkan permintaan tenaga kerja menurun menjadi Ld. Kelebihan tenaga kerja, Ls-Ld, mencerminkan angka pengangguran.


Serikat Pekerja dan Tawar Menawar Kolektif

Serikat pekerja adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawar menawar dengan pemberi kerja mengenai upah dan kondisi pekerjaan. Tawar menawar kolektif adalah proses pembicaraan yang dilakukan oleh serikat pekerja dan pemberi kerja yang membahas segala aspek pekerjaan.
Ketika serikat pekerja bernegosiasi dengan perusahaan, mereka meminta upah yang lebih tinggi serta tunjangan dan kondisi kerja yang lebih baik daripada yang perusahaan tawarkan jika tidak ada serikat pekerja. Jika serikat pekerja dan perusahaan tidak mencapai kata sepakat, maka serikat pekerja akan mengorganisasikan pekerja di perusahaan untuk melakukan pemogokan. Pemogokan adalah berhentinya para pekerja dari suatu perusahaan atas prakarsa yang diorganisasikan oleh serikat pekerja. Karena pemogokan dapat mengurangi tingkat produksi, penjualan, dan keuntungan perusahaan, maka perusahaan terpaksa menyetujui permintaan serikat pekerja.
Ketika serikat pekerja berhasil menaikkan upah di atas titik keseimbangan, jumlah penawaran tenaga kerja akan bertambah, sedangkan permintaannya akan menurun, yang menyebabkan akan terjadinya kelebihan penawaran dan terjadinya pengangguran.

Teori Upah Efisiensi

Upah di atas tingkat keseimbangan yang dibayarkan oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas pekerjanya. Alasan mengapa upah efisiensi dianggap baik untuk meningkatkan produktivitas perusahaan:

  1. Kesehatan Pekerja
    Dengan gaji yang lebih tinggi maka pekerjan bisa memenuhi kebutuhannya akan kesehatan. Kesehatan yang baik, mendorong produktivitas pekerja.
  2. Usaha Pekerja
    Gaji yang tinggi membuat pekerja mau berusaha lebih keras untuk perusahaan, karena jika gagal memenuhi ekspektasi maka dia bisa dikeluarkan.
  3. Perputaran Pekerja
    Perputaran pekerja adalah pekerja yang keluar dari pekerjaan untuk mencari pekerjaan yang lain. Gaji yang tinggi membuat pekerja mau bertahan dalam perusahaan.
  4. Kualitas Pekerja
    Gaji yang tinggi membuat perusahaan bisa mendapatkan pekerja dengan kualitas yang mumpuni.