PIE - Pertumbuhan Uang dan Inflasi - Materi Terbaru 1

Materi Pertumbuhan Uang dan Inflasi

Dimateri Pertumbuhan Uang dan Inflasi ini kita akan belajar mulai dari teori klasik Inflasi, teori jumlah uang, efek fisher hingga beban-beban inflasi.


Teori Klasik Inflasi

Inflasi terjadi karena jumlah uang beredar meningkat. Selain itu, inflasi juga dapat dipandang sebagai dua sisi. Yang pertama, ketika harga naik, orang-orang membayar lebih untuk membeli barang dan jasa. Yang kedua, kenaikan tingkat harga berarti nilai uang menjadi lebih rendah, karena sekarang satudolar hanya bisa untuk membeli lebih sedikit barang dan jasa. Ketika tingkat harga naik, maka jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli suatu barang akan menjadi lebih banyak yang menyebabakan permintaan uang juga akan ikut naik.
Bagaimana Penawaran dan Permintaan Uang Menentukan Tingkat Harga Keseimbangan

Pertumbuhan Uang dan Inflasi


Sumbu horizontal menunjukkan jumlah uang. Sumbu vertikal di kiri menunjukkan nilai uang 1/P, dan sumbu vertikal di kanan menunjukkan tingkat harga P. Perhatikanlah bahwa sumbu tingkat harga di sisi kanan di balik, tingkat harga yang lebih rendah di bagian atas, dan tingkat harga lebih tinggi dibagian bawah. Sumbu yang dibalik ini memperlihatkan bahwa ketika nilai uang tinggi(ditunjukkan di dekat puncak sumbu kiri), maka tingkat harga akan rendah (seperti ditunjukkan didekat puncak sumbu kanan). Maksudnya adalah ketika uang bernilai tinggi maka kita hanya membutuhkan sedikit uang untuk membeli barang, sehingga harga uang akan menjadi rendah.
Kurva penawaran uang menunjukkan garis lurus karena jumlah uang beredar sudah ditentukan oleh bank sentral. Kurva permintaan uang menurun ke bawah karena ketika nilai uang rendah (dan harga tinggi) masyarakat meminta uang yang lebih besar untuk membeli barang dan jasa. Sebaliknya ketika nilai uang tinggi (dan harga rendah) maka masyarakat hanya membutuhkan lebih sedikit uang untuk membeli barang dan jasa.
Pada titik keseimbangan A, nilai uang dan tingkat harga saling menyesuaikan sehingga jumlah uang beredar dan jumlah permintaan uang seimbang. Keseimbangan inilah yang menentukan nilai uang dan jumlah uang beredar. selanjutnya pada materi pertumbuhan uang dan inflasi ini

Dampak-dampak Injeksi Moneter

Pertumbuhan Uang dan Inflasi

Ketika bank sentral meningkatkan JUB, kurva penawaran uang bergeser dari MS 1 ke MS 2. Nilai uang (pada sumbu kiri), dan tingkat harga (pada sumbu kanan) menyesuaikan agar permintaan dan penawaran kembali seimbang. Keseimbangan bergerser dari titik A ke titik B. Ketika ada kenaikan JUB, membuat jumlah uang melimpah dan tingkat harga meningkat yang menyebabkan uang menjadi kurang bernilai.


Teori Jumlah uang adalah teori yang menegaskan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan tingkat harga, dan tingkat pertumbuhan jumlah uang yang menentukan laju inflasi.


Dikotomi Klasik dan Kenetralan Moneter

Dikotomi klasik adalah pemisahan secara teoritir antara variable riil dangan variable nominal.
Variabel nominal adalah variable-varable yang diukur alam satuan uang. Contoh: pendapatan petani jagung, PDB nominal.
Variabel riil adalah variable-varable yang diukur alam satuan fisik. Contoh: jumlah kilogram jagung yang petani hasilkan, PDB riil.
Sehingga menurut dikotomi klasik, besarnya jumlah jagung dalam kilogram tidak akan mempengaruhi harga jagung.

Kenetralan moneter adalah gagasan bahwa perubahan dalam JUB tidak mempengaruhi variable- variable riil. Ketika bank sntral menaikkan JUB, maka tingkat harga dan upah akan naik dua kali lipat (karena harga dan upah adalah variable nominal). Sedangkan, variable riil seperti produksi, lapangan kerja, upah riil, dan suku bunga riil tidaklah berubah.

Kecepatan dan Persamaan Jumlah.
Velositas uang adalah laju perpindahan uang dari satu tangan ke tangan lain dalam perekonomian. Untuk mendapatkan velositas uang kita membagi jumlah PDB nominal dangan jumlah uang. Sehingga kita dapatkan persamaan.

Inti teori jumlah uang:

  1. Velositas uang relative stabil sepanjang waktu.
  2. Karena kecepatan stabil, apabila bank sentral melakukan perubahan pada JUB (M), maka akan terjadi perubahan yang sebanding pada produksi nominal (P xY).
  3. Produksi barang dan jasa dalam perekonomian (Y), sangat ditentukan oleh factor-faktor produksi (tenaga kerja, modal fisik, modal manusia, dan SDA), dan ketersediaan teknologi. Khususnya kerana uang bersifat netral, maka uang tidak mempengaruhi jumlah produksi.
  4. Karena produksi Y ditentukan oleh factor-faktor produksi dan ketersediaan teknologi, maka apabila bank sentral melakukan perubahan JUB (M) dan mempengaruhi perubahan yang sebanding pada produksi nominal (P xY), perubahan-perubahan ini akan mencerminkan perubahan pada P.
  5. Oleh sebab itu, apabila bank sentral meningkatkan JUB dengan cepat, maka laju inflasi akan naik dengan cepat.

    Contoh Soal
    Indonesia memprosuksi mobil dalam setahun dengan jumlah 1000 unit, harga per unit nya adalah Rp150.000.000, sedangkan velocity uang adalah 10 kali dalam setahun. Berapa jumlah uang yang dibutuhkan?
    M x V = P x Y
    M = (P x Y) / V
    = (150.000.000 x 1000) / 10
    = 15.000.000.000 rupiah

    Baca Juga: PIE – Pengangguran

    Pajak Inflasi
    Merupakan pendapatan yang diperoleh pemerintah dengan cara mencetak uang. Apabila pemerintah mencetak uang untuk meningkatkan pendapatannya, maka JUB akan meningkat dan harga akan naik, sehingga uang di dalam dompet anda akan menjadi kurang berharga. Jadi, inflasi ini seperti pajak yang dibebankan kepada setiaporang yang memegang uang.

Efek fisher

Efek fisher adalah penyesuasian satu-satu dari suku bunga nominal terhadap laju inflasi.

Suku bunga riil = suku bunga nominal – laju inflasi

Dalam jangka panjang, dimana terjadi netralitas moneter, maka pertumbuhan jumlah uang beredar tidak akan mempengaruhi suku bunga riil, karena suku bunga riil merupakan variable nominal. Sehingga supaya suku bunga riil tidak berubah, ketika JUB naik yang mana inflasi juga naik, maka suku Bunga nominal harus menyesuaikan dengan kenaikan inlflasi agar suku bunga riil tetap sama.

Suku bunga nominal = suku bunga riil + inflasi

Beban-beban Inflasi

  1. Biaya sol sepatu
    Biaya sol sepatu adalah sumberdayavyang dibuang percuma ketika inflasi mendorong orang untuk mengurangi jumlah uang yang mereka pegang. Ilustrasinya adalah ketika terjadi inflasi yang tinggi dan berubah dengan cepat, maka nilai riil uang yang kita pegang akan semakin menurun seiring waktu. Oorang akan enggan memegang uang dan lebih memilih menyimpannya di bank. Hal ini akan menyebabkan orang akan lebih sering pergi ke bank untuk mengambil uangnya yang akan menyebabkan sol sepatu menjadi cepat aus. Ketika inflasi parah terjadi, anda akan memilih mengambil uang $50 sekali seminggu dari pada $200 dalam sekali ambilan, yang mana anda masih bisa mendapatkan bunga ketika mengambil $50.
  2. Biaya Menu
    Biaya menu adalah biaya untuk mengubah harga-harga barang dan jasa. Ketika terjadi inflasi, maka harga akan naik yang menyebabkan anda harus mengubah label biaya menu pada barang-barang yang anda jual, di mana mengubah label harga menu akan mengeluarkan biaya.
  3. Kebingungan dan ketidaknyamanan

Subscribe to Canducation

Sign up now to get access to the library of members-only issues.
Jamie Larson
Subscribe