Economic Order Quantity Bagian 1

D.  Economic Order Quantity (EOQ) dan Time to Order

1)       Economic Order Quantity (EOQ)

      Economic Order Quantity Adalah jumlah material yang disorder dalam satu waktu yang memungkinkan minimalnya cost of inventory dalam rangka untuk menentukan jumlah kuantitasnya yang ideal yang dihitung secara annually

 

Ordering Cost setahun = Jumlah pemesanan x biaya per pesanan
= 1

 

Carrying Cost setahun = Rata-rata persediaan x biaya simpan

2

Economic Order Quantity (EOQ)

Sehingga:

EOQ = 3

Keterangan:

RU = required unit (kebutuhan selama satu tahun) CO = cost per order (biaya satu kali pemesanan)

CU = cost per unit (harga per unit)

CC = carrying cost percentage (persentase biaya penyimpanan dari harga beli)

Contoh Soal Economic Order Quantity (EOQ)

         PT A menjual mesin alat pemotong daging dengan mata pisau yang dapat diganti. Mata pisau dijual dalam paket berisi 12 unit dengan harga $20 per paket. Permintaan untuk mata pisau pengganti adalah konstan sebesar 2000 paket per bulan. Biaya paket tersebut adalah $10 per paket dari produsen. Biaya per pesanan adalah $1.20, dan biaya penyimpanan adalah 10% per tahun.

Jawab:

RU = 12 bulan x 2000 = 24.000
CO = $1.20
CU = $10
CC = 10

EOQ =

Economic Order Quantity Bagian 1
Economic Order Quantity Bagian 1

Bagaimana jika ada diskon pembelian?

     Jika ada diskon pembelian dalam jumlah tertentu maka rumus EOQ tidakdapatdigunakan, harus dihitung satu per satu untuk mendapatkan jumlah pemesanan paling ekonomis.

2)     Time to Order

       Time to order menjelaskan kapan perusahaan harus memesan, atau biasa dikenal dengan Order point/Re-order point. Dalam Order/Reorder point kita mengenal beberapa istilah di antaranya:

  • Lead time (waktu tunggu), yaitu waktu normal/ biasanya mulai pemesanan hingga barang sampai
  • Abnormal lead time (waktu tunggu abnormal), yaitu batas waktu maksimal (molor dari tenggat waktu) tiba barang
  • Safety stock (persediaan pengaman), yaitu jumlah minimal yang dipertahankan sehingga apabila barang yang dipesan belum tiba perusahaan masih dapat melaksanakan kegiatan produksi
I – QD = LTQ + SSQ
  • Maksimum persediaan = Safety stock + Jumlah pesanan yang diterima Sehingga rumus Order Point / Reorder Point adalah:

Keterangan:

I          = Saldo persediaan yang ada

QD     = Penggunaan persediaan sampai pemesanan kembali

LTQ = Penggunaan selama waktu tunggu normal

SSQ = Safety stock

LTQ = Normal daily use x Lead time

SSQ = (Lead Time terlama – Lead Time) x Normal daily use
*jika terjadi penggunaan normal yang konstan
atau
SSQ = (Maximal daily use x Lead Time terlama) – (Normal daily use x Lead time)
*jika terjadi penggunaan normal yang tidak konstan

Contoh Soal Economic Order Quantity (EOQ)

       PT Cimora adalah perusahaan yogurt. Bahan baku utamanya adalah susu sapi murni. Proses packaging dan pengiriman susu murni dari produsen susu sampai diterima oleh PT Cimorame merlukan waktu 10 hari. Tiap harinya PT Cimora memerlukan 5 L susu untuk diolah menjadi yogurt. Karena ada suatu kendala, pengiriman terlambat menjadi 15 hari. Hitunglah reorder point nya.

Jawab:

a. Lead Time = 10 hari
b. Lead Timeterlama = 15 hari

 

c. Normal daily use = 5 L
d. LTQ = Normal daily use x Lead time
  = 5 L/hari x 10 hari
  = 50 L
e. SSQ = (Lead Time terlama – Lead Time) x Normal daily use
  = (15 -10 hari) x 5 L
  = 25 L

(Jadi, selama lead time, PT cimora seharusnya menyediakan safety stock 25 L)

Economic Order Quantity (EOQ)

f. Reorder Point

I – QD           =       LTQ + SSQ

I – QD           =       50 L + 25 L

I – QD           =       75 L

(Jadi, PT. Cimora harus segera melakukan reorder ketika persediaan susu sapi tersisa 75 L)

E.   Metode Pengendalian Bahan Baku

Metode pengendalian bahan baku dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Method) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Pemesanan dilakukan agar dapat mencapai tingkat yang diinginkan sesuai besarnya pasokan di tiap hari atau
  2. Metode Minimum-Maksimum (Min-Max Method) didasarkan pada jumlah dari sebagian besar item berada pada ksiaran batas tertentu. metode ini didasarkan pada obsrervasi fisik atau sistem akuntansi.
  3. Just-In-Time secara dasar merupakan metode pengendalian persediaan dengan hanya melakukan pembelian bahan baku berdasarkan jumlah yang digunakan sehingga akan mengurangi biaya penyimpanan.

 

Itulah tadi postingan mengenai Economic Order Quantity (EOQ), untuk materi akan dilanjut di postingan berikutnya..