Jurnal Akuntansi Hedging - Akuntansi Lindung Nilai
Jurnal Akuntansi Hedging
AKUNTANSI LINDUNG NILAI (HEDGE ACCOUNTING)
Hedging is essentially a risk management strategy that is used in the stock market by the investors to either mitigate or reduce the risk of loss that may crop up from the price fluctuations of the currencies, securities, weather, commodities, assets and liabilities. In simple terms, it is basically transfer of risk without purchasing any kind of insurance policies.
In hedging, an investor or the speculator, primarily take an opposite position, which have been created in the spot or physical market. It means that if an investor enters into a contract and takes the decision to transact a physical commodity or financial instrument at a particular price, which has been agreed upon today and the payment, is made at the future date.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, default dari derivatif adalah trading securities yang dinilai berdasarkan fair value, dan laba ruginya dilaporkan pada laporan keuangan tahun berjalan. Akan tetapi, bila derivatif digunakan untuk melindungi suatu risiko dan dirancang sebagai lindung nilai yang efektif (effective hedge), maka asumsi tersebut tidak berlaku. Dalam hal ini derivatif tunduk pada aturan akuntansi lindung nilai.
Istilah akuntansi untuk lindung nilai mengacu kepada akuntansi untuk mencatat perubahan nilai item yang dilindungi nilainya dan instrument yang melindunginya pada periode akuntansi yang sama dan atau pada tempat yang sama di dalam laporan keuangan.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, perusahakan melakukan lindung nilai (hedge) melalui instrument derivatif untuk melindunginya dari risiko. Jadi kalau perusahaan menderita kerugian dari item yang dilindunginya, ia akan menutupi kerugian tersebut dengan keuntungan dari instrument derivatifnya.
Kebutuhan atas aturan akuntansi lindung nilai timbul karena dalam perlakuan akuntansi konvensional, ada beberapa situasi dimana income-offsetting effects tidak akan terjadi karena gain (loss) atas instrument lindung nilai diakui pada satu periode, sementara gain (loss) item yang dilindunginya dilaporkan di periode yang lainnya. Hal ini akan menyebabkan volatilitas dalam melaporkan laba.
Contoh:
- Surat berharga yang dinilai berdasarkan FVOCI/NON TRADING (Available for sale securities) dilindungi dengan suatu derivative. Keduanya dinilai berdasarkan fair value pada akhir periode. Akan tetapi perlakuan terhadap gain/lossnya berbeda. Laba/rugi surat berharga FVTPL (AFS) ditangguhkan dan dicatat dalam neraca sebagai other comprehensive income, sedangkan laba/rugi derivatifnya diakui di dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
- Suatu perusahaan mempunyai kontrak pembelian. Karena perusahaan khawatir harga di pasar akan turun, maka ia melindungi kontrak pembelian tersebut dengan derivative. Menurut perlakuan akuntansi konvensional, karena kontrak pembelian adalah executory contract, maka tidak ada pencatatan asset/liabilitas, dan laba/rugi atasnya; sedangkan derivatifnya dinilai berdasarkan fair value dan laba/ruginya dilaporkan dalam tahun berjalan
Untuk kedua contoh di ataslah, diperlukan akuntansi lindung nilai (hedge accounting)
Tidak semua risiko memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai. Berikut adalah risiko yang memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai:
- Risiko tingkat bunga
- Risiko nilai tukar valas
- Risiko harga pasar
- Risiko kredit
Sedangkan instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai adalah:
- Derivatif yang dirancang untuk lindung nilai
- Derivatif melekat (embedded)
- Aset atau liabilitas keuangan yang non-derivative yang didesign untuk melindungi risiko perubahan nilai kurs valas.
Item yang memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai
- Aset dan liabilitas keuangan dengan exposures terhadap perubahan nilai wajar
- Asset non financial exposed terhadap foreign exchange atau risiko harga seperti komoditas
- Komitmen/kontrak pembelian/penjualan
- Highly probable forecast transactions with exposures to changes in future cash flow
- Net investment in a foreign entity
Kriteria untuk akuntansi lindung nilai:
- Perusahaan harus mempunyai keadaan atau obyek yang mengandung kemungkinan terkena peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian yang akan mempengaruhi laporan laba ruginya. Contoh: a foreign currency monetary item, a fixed interest rate security, kontrak pembelian/penjualan; penjualan/pembelian yang diantisipasi (kemungkinan besar akan membeli atau menjual)
- Kontrak derivatif yang dibuat dimaksudkan secara khusus untuk melindungi kemungkinan kerugian dari underlying (the specific security, financial instrument or commodity) yang tertera di dalam derivatif
- Lindung nilai sangat efektif
- Efektifitas dari lindung nilai dapat diukur secara andal
- Hubungan aktivitas lindung nilai harus didokumentasikan pada saat mengikat kontrak
Metode untuk menaksir efektivitas lindung nilai
- Pada saat mengikat kontrak untuk lindung nilai
- pembandingan unsur-unsur yang principal atau kritis dari instrument lindung nilai dan item yang dilindunginya (underlying variable, jumlah notional, tanggal penyerahan dan tanggal penyelesaian)
- analisis historis pembandingan dari perubahan masa lampau atas arus kas atau nilai wajar dari instrument lindung nilai dan item yang dilindunginya.
- Analisis korelasi antara instrument lindung nilai dan item yang dilindunginya
Contoh analisis efektifitas lindung nilai untuk forward contract menggunakan pembandingan unsur-unsur yang kritis/principal:
X Co. mengikat kontrak forward dengan unsur-unsur sbb:
Copper | Forward contract terms | |
Amount | 100,000 pounds | 100,000 pounds |
Underlying variable | copper | |
Hedge | copper |
Jumlah notional dari derivatif dan item yang dilindunginya sama yaitu 100,000 pounds, underlying variable dengan hedgenya sama yaitu copper. Untuk forward kontrak seperti ini, berlaku akuntansi lindung nilai.
Bila analisis pembandingan unsur-unsur yang principal atau kritis tidak bisa dilakukan, maka digunakan analisis statistik, korelasi. Misalkan sebuah perusahaan penerbangan mengambil kontrak swap dan opsi avtur, minyak pelumas, dan minyak mentah sekaligus untuk melindungi pengaruh naik turunnya harga avtur terhadap operasinya. Bila perusahaan tersebut hanya mengambil kontrak untuk avtur saja, bisa digunakan pembandingan unsur-unsur yang principal atau kritis, sedangkan 2 kontrak lainnya, harus dilihat korelasinya terhadap harga avtur. Bila perubahan harga minyak pelumas dan minyak mentah berpengaruh antara 80% – 125% terhadap harga avtur, maka kontrak tersebut dianggap efektif dan harus mengikuti aturan akuntansi lindung nilai.
- Pada saat berlangsungnya aktivitas lindung nilai
Salah satu cara untuk menilai efektifitas lindung nilai adalah dengan membandingkan perubahan nilai wajar atau arus kas di masa depan dari instrument lindung nilai dengan perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindungi. Bila rangenya antara 80% -125%, maka lindung nilai tersebut efektif.
Misalnya perubahan nilai wajar item yang dilindungi $200, perubahan nilai wajar instrument lindung nilai 160, maka ratio efektifitas lindung nilai adalah 160/200 = 0.8
Tipe/jenis akuntansi lindung nilai
Terdapat 3 jenis akuntansi lindung nilai, yaitu
- Fair value hedge accounting. Fair value hedging adalah hedging untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yang sudah diakui atau kontrak pembelian/penjualan. Dalam hal ini, item yang dilindungi dan derivatifnya dinilai
berdasarkan fair value pada saat laporan keuangan disusun. Laba atau rugi dari item yang dilindungi dan dari derivatifnya dilaporkan di dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
- Cash flow hedge accounting. Cash flow hedging adalah hedging untuk melindungi risiko bervariasinya arus kas. Derivatif di dalam lindung nilai ini melindungi kemungkinan kerugian (eksposure) dari variabilitas dalam arus kas yang diharapkan/diperkirakan (expected). Exposure bisa dikaitkan dengan asset dan liabilitas yang sudah diakui (seperti variable-rate financial instrument atau dengan transaksi yang diramalkan (forecasted transaction) seperti forecasted pembelian atau penjualan. Derivatif dinilai berdasarkan fair value pada saat laporan keuangan disusun dan dicatat sebagai asset atau liability. Laba atau rugi dari item yang dilindungi dan dari derivatifnya ditangguhkan sampai transaksi forecastednya mempengaruhi income, jadi laba rugi tersebut dilaporkan didalam neraca sebagai komponen accumulated other comprehensive income.
- Hedge of net investment in a foreign entity/subsidiary adalah lindung nilai dari risiko mata uang asing dikaitkan dengan foreign operation yang laporan keuangannya memerlukan translasi ke dalam mata uang pelaporan induknya.
Dalam pembahasan materi ini, hanya akan dibahas fair value hedging dan cash flow hedging.
- Contoh fair value hedging
- Lindung nilai inventory
X Co. mempunyai persediaan 10,000 ons emas per 1 November 2010 dengan harga perolehan $3,000,000 ($300/ons). Harga emas /ons pada 1 November 2010 $352. Pada
1 November perusahaan mengikat forward contract untuk menjual emas tersebut dengan harga $350. Kontrak akan jatuh tempo 31 Maret 2011. Kontrak akan diselesaikan secara
net. Per 31 Desember 2010 harga untuk forward contract $340/ons, sedangkan harga spotnya $342/ons. Per 31 Maret 2011, harga emas $330/ons.
Jurnal yang akan dibuat X Co. adalah sbb:
1 November 2010 tidak ada jurnal karena nilai wajar kontrak belum ada
31 Des2010
Forward Contract 100,000
Gain on Forward Contract
{untuk mencatat kenaikan nilai dan laba atas kontrak forward (350 – 340) x 10,000}
Kerugian atas inventory 100,000
Inventory 100,000
{untuk mencatat penurunan nilai inventory (352 – 342) x 10,000}
Per 31 Maret 2011, emas dijual ke pihak ke-3 dengan harga $330/ons. Maka, jurnalnya:
Forward Contract 100,000
Gain on Forward Contract 100,000
{untuk mencatat kenaikan nilai dan laba atas kontrak forward (340 – 330) x 10,000}
Kerugian atas inventory
Inventory
{untuk mencatat penurunan nilai inventory (342 – 330) x 10,000}
Kas 3,300,000
Penjualan
{untuk mencatat penjualan inventory (330 x 10,000)}
Harga pokok penjualan 2,780,000
Inventory 2,780,000
{untuk mencatat harga pokok penjualan inventory 3,000,000-100,000-120,000}
Kas 200,000
Forward Contract
{untuk menutup kontrak forward)
b. Lindung nilai investasi dalam available for sale securities dengan opsi jual (put option)
31 Oktober 2010 Y Co. membeli 1000 lembar saham PT ABC dengan harga $5/lembar. Pada saat yang sama, untuk melindungi penurunan nilai investasi tersebut, Y Co. membeli put option dengan exercise price $5. Opsi jatuh tempo tanggal 31 Juli 2011. Pergerakan harga saham PT ABC dan harga put option adalah sbb:
Tanggal | Harga saham PT ABC | Harga opsi jual |
31 Oktober 2010 | $ 5 | $ 500 |
31 Desember 2010 | $ 4.75 | 700 |
31 Juli 2011 | $ 4.50 | 900 |
Jurnal yang akan dibuat Y Co. adalah sbb: 31 Okt 2010 |
Investment in AFS 5,000 |
Kas 5,000 |
(untuk mencatat pembelian investasi 1,000 x $5) |
Put option 500 |
Kas 500 |
(untuk mencatat pembelian put option) |
31 Des 2010 |
Loss on AFS 250 |
Investment in AFS 250 |
{untuk mencatat penurunan nilai investasi (5-4.75) x 1,000} |
Put option 200 |
Gain on put option 200 |
(untuk mencatat kenaikan nilai opsi 700 – 500) |
31 Juli 2011 |
Loss on AFS 250 |
Investment in AFS 250 |
{untuk mencatat penurunan nilai investasi ( 4.75-4.50) x 1,000} |
Put option 200 Gain on put option 200 (untuk mencatat kenaikan nilai opsi 900 – 700 ) |
4,500
Investment in AFS 4,500
(untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan investasi AFS $4.5 x 1,000)
Kas 500
Loss on put option 400
Put option 900
{untuk mencatat penerimaan kas dari penulis/penjual opsi (5-4.50) x 1,000}
Catt: Lakukan beberapa perubahan harga saham dan nilai jual opsi!
Berapapun pergerakan harga saham dan nilai jual opsi, kalau perusahaan menderita kerugian, dengan adanya opsi tersebut, maka kerugian dibatasi sampai dengan Rp.500 yaitu sebesar harga opsi yang pertama kali dibeli
31 Maret 2010 X Co. mengikat kontrak untuk menjual 10,000 ton minyak sawit seharga $298/ton dengan seorang pelanggan. Barang akan diserahkan dan dibayar 30 Juni 2010. Harga pasar per 31 Maret 2010 $298/ton. Karena perusahaan khawatir harga minyak sawit akan naik, maka ia melindunginya dengan membeli 10 buah kontrak future (posisi beli) yang jatuh tempo 30 Juni 2010 (satu kontrak untuk 1,000 ton) dengan harga $300/ton.X harus membayar margin $10,000 untuk setiap kontrak. Harga minyak sawit untuk kontrak future dan harga untuk spot adalah sbb:
31 Maret 2010 | 30 April 2010 | 31 Mei 2010 | 30 Juni 2010 | |
Harga spot/ton | $298 | $305 | $309 | $315 |
Harga future 30 Juni 2010/ton | $300 | $307 | $310 | $315 |
Jurnal yang akan dibuat X Co. sehubungan dengan transaksi tersebut adalah sbb:
31 Maret 2010
Margin deposit 100,000
(untuk mencatat pembayaran margin 10 x $10,000)
Tidak ada jurnal untuk komitmen penjualan
30 April 2010 Rugi atas komitmen penjualan Komitmen penjualan | 70,000 70,000 |
{untuk mencatat rugi karena harga sawit naik (298 – 305 ) x 10,000 ton})
Kontrak Future | 70,000 |
Laba atas Kontrak Future | 70,000 |
{untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit naik (307 – 300 ) x 10,000 ton})
31 Mei 2010
Rugi atas komitmen penjualan Komitmen penjualan | 40,000 40,000 |
{untuk mencatat rugi atas karena harga sawit naik (305 – 309 ) x 10,000 ton)}
Kontrak Future | 30,000 |
Laba atas Kontrak Future | 30,000 |
{untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit naik (307 – 310 ) x 10,000 ton)}
30 Juni 2010
Rugi atas komitmen penjualan Komitmen penjualan | 60,000 60,000 |
{untuk mencatat rugi karena harga sawit naik (309 – 315 ) x 10,000 ton})
Kontrak Future | 50,000 |
Laba atas Kontrak Future | 50,000 |
{untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit naik (315 – 310 ) x 10,000 ton)}
Kas | 2,980,000 |
Penjualan | 2,980,000 |
(untuk mencatat penjualan minyak sawit sesuai kontrak $298 x 10,000 ton)
Komitmen penjualan 170,000
Penjualan 170,000
{untuk mencatat penjualan dan menutup komitmen penjualan (315 – 298) x 10,000}
Kas 250,000
Margin deposit 100,000
Kontrak Future 150,000
(untuk mencatat penerimaan kas dari bursa)*
*Dari kontrak future, perusahaan mendapat laba sebesar (315 – 310) x 10,000 = $150,000. Jadi perusahaan seharusnya mendapat uang kas 150,000. Akan tetapi karena perusahaan sudah menyetor $100,000, maka yang diterimanya adalah $250,000.
X Co. perusahaan minyak Indonesia menjual minyak senilai US$15,000 pada 1 Desember
2010, pembayaran akan dilakukan dalam US$ tanggal 30 Januari 2011 dan mata uang fungsional X adalah Rp. Karena X khawatir nilai rupiah akan menguat, maka X mengikat forward contract dengan broker untuk menukar US$ nya dengan Rp. Transaksi tidak akan diselesaikan secara net. Kurs US$ terhadap Rp. untuk 1 Desember 2010 – 30 Januari 2011 adalah sbb:
1 Desember | 31 Desember | 30 Januari 2011 | |
2010 | 2010 | ||
Spot rate | Rp 9.500 | Rp 9.400 | Rp 9.300 |
0 | |||
30-day futures rate | Rp 9.100 | Rp 9.050 | Rp 8.900 |
60-day futures rate | Rp 9.100 | Rp 8.900 | Rp 8.800 |
Jurnal yang akan dibuat X, berkaitan dengan transaksi di atas adalah:
1 Desember 2010
Account Receivable (fc) Rp.142.500.000,-
Sales Rp.142.500.000,-
(untuk mencatat penjualan 9.500 x 15.000)
Contract receivable | Rp.136.500.000,- |
Contract payable (fc) | Rp.136.500.000,- |
(untuk mencatat nilai wajar derivative (15,000 x 9,100)
31 Desember 2010
Exchange loss Accounts Receivable (fc) | Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- |
(untuk mencatat kerugian selisih kurs 9.400 -9.500 x 15.000)
Contract payable (fc) Exchange gain | Rp.750.000,- Rp. 750.000,- |
(untuk mencatat keuntungan selisih kurs 9.100 – 9.050 x 15.000)
30 Januari 2011
Kas (fc) Rugi selisih kurs Piutang (fc) | Rp.139.500.000,- 1.500.000,- Rp. 141.000.000,- |
(untuk mencatat penerimaan kas dalam bentuk US$ sebagai pelunasan piutang dengan spot rate 9.300)
Contract payable (fc) Rugi selisih kurs Kas (fc) | Rp.135.750.000,- Rp. 3.750.000,- Rp.139.500.000,- |
(untuk mencatat penyerahan $15,000 kas dengan dengan spot rate 9.300)
Kas | Rp.136.500.000 |
Contract receivable | Rp.136.500.000,- |
(Untuk mencatat penyelesaian kontrak forward)
- 2. Contoh lindung nilai arus kas (cash flow hedging) meliputi:
- Hedge of a forecasted transaction
- Interest rate swap to hedge a floating rate financial asset or financial liability
- Hedge of an anticipated issue of fixed rate debt
a. Hedge of a forecasted transaction
1 Oktober 2011, X memperkirakan bahwa dalam jangka waktu setahun ke depan ia akan memproduksi dan menjual tembaga sebanyak 100,000 pound dengan biaya $28,900,000. Karena khawatir harga tembaga turun, maka ia mengikat forward exchange contract dengan Y untuk menjual tembaga tsb.dengan harga $300. Tingkat bunga yang berlaku 1%/bulan. Harga tembaga yang relevan dengan transaksi di atas adalah sbb:
Tanggal | Harga tembaga/pound |
1 Oktober 2011 | $300 |
31 Desember 2011 | 310 |
31 Maret 2012 | 295 |
30 Juni 2012 | 290 |
30 September 2012 | 310 |
Untuk mencatat transaksi tersebut, dan diasumsikan X membuat laporan triwulanan, maka X akan membuat jurnal sbb:
1 Oktober 2011 : tidak ada jurnal
Other Comprehensive Income
Forward Contract (L)
*karena harga tembaga naik $10, maka X mempunyai kewajiban kepada Y (derivatif -liability) sebesar $10 x 100,000 = $1,000,000. Karena baru akan dibayarkan 9 bulan lagi, maka hutang ini dipresentvaluekan dengan bunga 1%/tahun. 1,000,000/(1.01)9 = 914,340
Karena harga tembaga turun dari $300 ke $295, maka X mempunyai tagihan kepada Y (derivatif – asset) sebesar $5 x 100,000 = $500,000. Karena baru akan diterima 6 bulan lagi, maka hutang ini dipresentvaluekan dengan bunga 1%/bulan. 500,000/(1.01)6 = 471,023.
Per 31 Maret 2012, X harus mempunyai derivatif aset sebesar $471,023, sedangkan posisi sebelumnya derivatif liability $914,340, oleh karena itu, X harus membuat jurnal sbb:
Forward Contract (L) $914,340
Forward Contract (A) 471,023
Other Comprehensive Income $1,385,363
Karena harga tembaga turun $300 ke $290, maka X mempunyai tagihan kepada Y (derivatif – asset) sebesar $10 x 100,000 = $1,000,000. Karena baru akan diterima 3 bulan lagi, maka hutang ini dipresentvaluekan dengan bunga 1%/tahun. 1,000,000/(1.01)3 = $970,590.
Per 30 Juni 2012, X harus mempunyai derivatif aset sebesar $970,590, sedangkan posisi sebelumnya derivatif asset $ 471,023, oleh karena itu, X harus membuat jurnal sbb:
Forward Contract (A) (970,590 – 471,023) Other Comprehensive Income |
$ 499,567 $ 499,567 |
30 September 2012 X menjual tembaganya di pasar dengan harga $310. Maka X akan membuat jurnal sbb: |
Cash Sales |
Cost of goods sold Inventory |
$31,000,000 $31,000,000 $28,900,000 $28,900,000 |
X akan menyelesaikan kontrak forwardnya sbb: |
Sales
Other Comprehensive Income
Forward Contract
Cash
Alternatif jurnal:
OCI
Forward Contract
Cash
Sales
Cost of goods sold
Inventory
Forward Contract
Cash
Sales
OCI $ 1,000,000
970,590
$ 970,590
1,000,000
$1,970,590
$1,970,590
$31,000,000
$31,000,000
$28,900,000
$28,900,000
b. Interest rate swap to hedge a floating rate financial asset or financial liability
- Januari 2009, X meminjam $200,000 ke BCA; masa pinjaman 3 tahun dengan bunga pada tahun pertama 9%, dua tahun berikutnya tingkat bunga LIBOR + 2% yang ditentukan pada akhir tahun untuk tahun berikutnya. Jadi tingkat bunga LIBOR akhir
2009, akan digunakan untuk tahun 2010, dst.
Karena X khawatir tingkat bunga LIBOR akan naik, maka ia melakukan hedging atas tingkat bunga tersebut. Pada 1 Januari 2009 juga, X mengikat kontrak pay-fixed, receive-variable interest rate swap dengan Y untuk pembayaran bunga di tahun ke-
- dan ke-3. X akan membayar tingkat bunga tetap 9% kepada Y, dan Y akan menerima tingkat bunga LIBOR + 2%. Kontrak akan diselesaikan secara net.
Per 31 Desember 2009, tingkat bunga LIBOR 6.5%, maka X akan membayar 8.5% x $200,000 = $17,000 kepada BCA. Karena X mempunyai kontrak dengan Y yang mengharuskannya membayar bunga 9%, maka ia mempunyai kewajiban (derivatif- liabilitas) 0.5% x $200,000 = $1,000 sebanyak 2 kali/2 tahun. PV dari 1,000 di tahun ke-2 = 1,000/(1.085)1 = $922 . PV dari 1,000 di tahun ke-3 = 1,000/(1.085)2 = $848.
Per 31 Desember 2010, tingkat bunga LIBOR 7.25%, maka X akan membayar 9.25%
x $200,000 = $1,850,000 kepada BCA. Karena X mempunyai kontrak dengan Y yang mengharuskannya membayar bunga 9%, maka ia mempunyai tagihan (derivatif-
aset) 0.25% x $200,000 = $500 sebanyak 1 kali/1 tahun. PV dari $500 di tahun ke-3 = 500/(1.0925)1 = $458
Untuk transaksi ini, X menjurnal:
Cash $200,000
Loan Payable $200,000
(untuk mencatat penerimaan pinjaman dari BCA)
Interest expense $18,000
Cash $18,000
(untuk mencatat pembayaran bunga ke BCA)
Other Comprehensive Income ($922 + $848) $1,770
Interest rate swap $1,770
(untuk mencatat nilai wajar derivatif- Interest rate swap)
Per 31 Desember 2010
Interest expense $17,000
Cash $17,000
(untuk mencatat pembayaran bunga ke BCA 8.5% x 200,000) Interest expense $ 1,000
Cash $ 1,000
(untuk mencatat pembayaran ke Y 0.5% x$200,000)
Interest rate swap (L)
Interest rate swap (A)
Other Comprehensive Income
(untuk mencatat nilai wajar derivatif- Interest rate swap 1,770 + 458)
31 Desember 2011, tingkat bunga LIBOR 7.25%,
Interest expense $18,500
Cash $18,500
(untuk mencatat pembayaran bunga ke BCA 9,25% x 200,000) Cash $500
Interest Expense $500
(0,25% x 200,000)
Other Comprehensive Income
Interest rate swap
LATIHAN SOAL
- X Co. mempunyai persediaan 10,000 ons emas per 1 November 2010 dengan harga perolehan $780/ons. Harga emas /ons pada 1 November 2010 $950. Emas tersebut akan dibuat koin dan akan dijual bulan Februari 2011. Karena khawatir harga emas akan turun yang berakibat kepada turunnya nilai koin emas, maka X mengikat kontrak future untuk menjual emas. X membeli 100 future contract atas emas tersebut di bursa (satu kontrak untuk 100 ons) dengan harga emas $952/ons; kontrak jatuh tempo 31
Januari 2011. Margin yang harus dibayar $3,300/kontrak. Harga spot dan harga future untuk 31 Januari adalah sbb:
Spot price | Forward price 31 Jan 2011 | |
1 November 2010 | $950 | $952 |
31 Desember 2010 | $940 | $941 |
30 Januari 2011 | $960 | $960 |
Saudara diminta untuk:
- Menentukan efektifitas hedging pada saat pembelian dan pada masa berlakunya kontrak future
- Membuat jurnal untuk mencatat semua transaksi
- 31 Juli 2010 X Co. mengikat kontrak untuk membeli 1,000 lembar saham Y Corp. seharga Rp. 4,500/lembar; saham akan diserahkan tanggal 30 April 2011. Karena khawatir harga saham turun, pada saat itu X juga membeli put option untuk 1,000 lembar saham Y seharga Rp.4.500.000. Exercise price opsi Rp5.000/lembar.
Pergerakan harga saham dan harga opsi dari 31 Juli 2010 s/d 30 April 2011 adalah sbb:
Tanggal | Harga saham Y Corp. | Harga opsi jual |
31Juli 2010 | Rp. 4.500 | Rp. 4.500.000 |
31 Desember 2010 | Rp. 4.000 | 6.500.000 |
30 April 2011 | Rp. 3.500 | 9.500.000 |
Saudara diminta untuk membuat jurnal tanggal 31Juli 2010, 31 Desember 2010, dan 30 April 2011.