Pengambilan Keputusan – Materi Terbaru 1

Pengambilan Keputusan

A. Jenis-jenis Tujuan

1. Berdasarkan Jumlah

  1. Tujuan tunggal (single goals)

  2. Tujuan yang banyak (multiple goals)

2. Berdasarkan Kejelasan

a. Tujuan yang dinyatakan (stated goals). yaitu pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan tujuan yang diyakini para pemangku kepentingan. misal utk meningkatkan kepuasan pelanggan.

b. Tujuan yang aktual atau nyata (real goals). yaitu tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi. seperti yang terlihat dari tindakan para anggotanya, misal meningkatkan insentif bagi karyawan yang berprestasi.

3. Berdasarkan Keluasan & Waktu Pencapaian

a. Tujuan Strategis (strategic goals). yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang relatif lama (misal dalam waktu 5 tahun menjadi market leader makanan siap saji)

ยป. Tujuan Taktis (tactical goals). yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu menengah. lebih singkat dari tujuan strategis (misal dalam tempo 3 tahun meningkatkan pangsa pasar 30%)

c. Tujuan Operasional (operational goals). yaitu tujuan yang mau dicapai dalam satu priode kegiatan perusahaan. biasanya antara 6 bulan sampai 1 tahun. (misal meningkatkan penjualan makanan siap saji sebesar 20% pada setiap outlet)

B. Jenis-jenis Rencana

Pengambilan Keputusan

1. Berdasarkan Jangkauan (Breadth)

a. Rencana Strategis (Strategic Plan). yaitu rencana yang ditetapkan pada seluruh Organisasi dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
b. Rencana Operasional (Operational Plans). yaitu rencana yang meliputi area Operasional tertentu dari sebuah organisasi.

2. Berdasarkan Kerangka Waktu (Time Frame)

a. Rencana Jangka Panjang (Long-term Plans). yaitu rencana dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.

b. Rencana Jangka Pendek (Short-term Plans). yaitu rencana yang berjangka waktu satu tahun atau kurang.

3. Berdasarkan Spesifitas (Specificity)

a. Rencana Spesifik (Specific Plans), yaitu rencana yeng dirumuskan secara jelas tanpa memerlukan interpretasi.
b. Rencana Direktif (Directive Plans). yaitu rencana yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi pencapaiannya diberi keleluasan/fleksibel.

4. Berdasarkan Frekuensi Penggunaan (Frequency of Use)

a. Rencana Sekali Pakai (Single-use plans). yaitu rencana satu kali yang secara spesifik didesain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik. misal kepanitiaan.

b. Rencana yang dipergunakan secara terus-menerus (Standing plans). yaitu rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan berulang kali. misal kebijakan, prosedur, dan aturan kerja.

C. Fungsi dan Tujuan Organisasi

1. Fungsi Organisasi

a. untuk memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi. mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi.

b. dapat meningkatkan kemampuan anggota organisasi dalam mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat.

c. dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya.

2. Tujuan Organisasi

a. untuk merealisasikan keinginan dan cita cita bersama anggota organisasi.

b. untuk mendapat keuntungan dan penghasilan bersama-sama

c. untuk mengatasi terbatasnya kemandirian dan kemampuan pribadi dalam mencapai tujuan bersama

d. untuk mendapatkan pengalaman dan interaksi dengan anggota lain

e. untuk memperoleh hasil akhir yang diinginkan di waktu yang akan datang.

D. Mengelola Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk menentukan atau membuat pilihan-pilihan diantara beberapa alternatif dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

1. Jenis-jenis keputusan

a. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen

Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan :

a. Keputusan Strategis

Keputusan Strategis adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuh perusahaan.

b. Keputusan taktis
Keputusan taktis adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah 
c. Keputusan operasional

Keputusan operasional adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah. misalnya operator mesin di lantai produksi.

b. Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah

a. Keputusan Terprogram

Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.

b. Keputusan Tidak Terprogram

Keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.

c. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan ini disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya. 

2. Proses pengambilan keputusan

 terdiri atas 6 tahap, yaitu :

a. Pemahaman dan Perumusan Masalah

Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang normal.

b. Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.

Manajer selanjutnya harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.

c. Pengembangan

Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manajer harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan sesuatu yang sempurna atau ideal

d. Evaluasi Alternatif

Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi untuk menilai efektivitas setiap alternatif

e. Pemilihan Alternatif Terbaik

Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

f. Implementasi Keputusan

Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan dengan memperhatikan berbagai risiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.

g. Evaluasi Hasil Keputusan

Implementasi keputusan harus selalu dimonitor, Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan

3. Metode pengambilan keputusan dalam organisasi

a. Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion)

Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer atau otokratik. Keuntungannya yaitu lebih cepat dalam memutuskan, tapi metode ini akan memicu kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin karena tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam memutuskan.

b. Pendapat ahli (expert opinion)

Apabila dalam organisasi ada seseorang yang ahli dalam hal yang hendak diputuskan, makan pendapatnya akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan organisasi tersebut.

c. Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)

Pendapat anggota kelompok sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan. namun perilaku otokratik dari pimpinan kelompok masih berpengaruh.

d. Kesepakatan (consensus)

Dalam metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi. secara transparan apa tujuan. keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut.